KUNINGAN (MASS) – Langit Kabupaten Kuningan yang cerah di pagi hari kini diwarnai oleh semangat baru di gerbang-gerbang sekolah. Sejak Maret 2025, program Pagiku Cerahku menjadi gerakan sapa pagi yang menyatukan guru dan siswa dalam suasana penuh keakraban, disiplin, dan keceriaan.
Program tersebut digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, menjadi tonggak utama penguatan pendidikan karakter di sekolah. Menariknya, gerakan itu juga masuk sebagai salah satu program unggulan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, sekaligus menjadi upaya nyata mewujudkan Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan.
Hal tersebut dikatakn langsung oleh Dr. Udin Khaerudin, M.Pd., Kasi Kurikulum dan Penilaian SMP sekaligus PIC Pagiku Cerahku. Menurutnya, program itu merupakan bagian dari inisiatif besar Sekolah Keren Pendidikan Melesat yang resmi diluncurkan pada Maret lalu di SMPN 1 Kuningan.
“Pagiku Cerahku bukan hanya gerakan seremonial. Ini adalah upaya konkret untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, menghargai sesama, dan membangun hubungan harmonis di sekolah,” tegasnya dalam podcast Kuningan Mass pada Selasa (27/5/2025).
Kegiatan itu dilaksanakan di seluruh jenjang TK, SD, dan SMP, dengan pelibatan penuh semua guru, termasuk yang berstatus honorer dan THL. Setiap pagi, guru berdiri di gerbang sekolah untuk menyapa, memberikan salam, dan motivasi kepada siswa. Tujuannya bukan hanya agar anak disiplin datang tepat waktu, tetapi juga agar merasa dihargai dan siap memulai pembelajaran dengan semangat positif.
Sebagai bagian dari 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati, program tersebut diharapkan menjadi pondasi yang berkelanjutan dan tidak berhenti setelah masa tersebut berakhir. Udin menambahkan,
“Pagiku Cerahku ini bukan hanya untuk 100 hari, tetapi untuk masa depan generasi Kuningan. Kami akan terus menjaga keberlanjutan dan konsistensinya,” terangnya kembali.
Ia juga menuturkan, kegiatan tersebut juga merupakan implementasi nilai ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) yang diambil dari inspirasi kunjungan Bupati Kuningan ke luar negeri. Namun, Pagiku Cerahku menambahkan instrumen evaluasi dan indikator capaian untuk memastikan bahwa gerakan ini bukan hanya formalitas, tetapi benar-benar membawa dampak positif yang terukur.
“Pagiku Cerahku bukan sekadar rutinitas. Ini adalah gerakan kebiasaan yang menanamkan budaya positif di lingkungan sekolah dan membangun iklim pendidikan yang harmonis,” tuturnya. (argi)
Selengkapnya, tonton di bawah ini :
