KUNINGAN (MASS) – Dalam acara Rembug Stunting yang digelar di Desa Ancaran Kecamatan Kuningan, terlontar informasi menggembirakan. Kepala Puskesmas Kuningan, H Apip Ropi’I SKM SSos MMKes menyebutkan, pada November mendatang vaksin covid didistribusikan ke daerah termasuk Kuningan.
“Menurut informasi yang didapat bahwa vaksin covid-19 bulan november sudah bisa didistribusikan ke daerah oleh pemerintah pusat dan mudah-mudahan bisa gratis dalam mendapatkannya,” ungkapnya dihadapan puluhan peserta rembug stunting, kemarin (16/10/2020).
Agenda rembug stunting itu sendiri merupakan tahapan kegiatan pra musrenbangdes untuk menampung usulan bidang kesehatan dan pendidikan. Tak ketinggalan di Desa ancaran melaksanakan agenda tersebut yang diadakan di aula rapat.
Hadir Kepala Desa Ancaran Iing Thohirade, Kepala Puskesmas Kec. Kuningan H.Apip, Sekdes Ade Wahyudin, Perwakilan BPD, Pendamping Desa Firman, PLD Andriansyah dan Asep Ageh.
Adapun peserta kader berjumlah 47 orang yang terdiri dari Kader PKK, Kader Posyandu, dan Kader Pembangunan Manusia (KPM).
Selain acara rembug stunting juga dilakukan acara seremonial penyerahan masker dari pemerintahan desa kepada Ibu Ketua PKK yang selanjutnya dari ketua PKK diserahkan kepada kader posyandu untuk dibagikan pada acara penimbangan balita di 9 Posyandu nanti.
“Pemerintah Desa Ancaran ini menganggarkan pembuatan 5000 buah masker dari Dana Desa pada kegiatan penanggulanan bencana Covid-19,” kata Asep Ageh yang turut serta mendampingi kegiatan rembug stunting tersebut.
Pada sambutannya Kepala Desa Iing Thohirade menyampaikan dalam upaya pencegahan virus covid-19 semua harus senantiasa menggunakan protokol kesehatan dalam setiap aktifitas keseharian dengan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
”Meski demikian masker tidak bisa dijadikan sebuah jaminan karena yang bisa dijadikan jaminan hanya sertifikat rumah dan BPKB,” guyon Iing yang membuat peserta yang tadinya serius mendadak riuh gelak tawa.
Rembug stunting menjadi kegiatan skala prioritas dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting harus terfokus di tahun 2021. Ia berharap covid-19 cepat berlalu sehingga perencanaan pembangunan berjalan lancar sesuai rencana.
Sementara Kepala Puskesmas H Apip dalam sambutannya menyinggung soal pentingnya menjaga kesehatan dalam kehidupan keseharian dengan menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga. Selain itu berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat, apalagi dalam suasana wabah covid-19 yang tidak bisa diprediksi.
Diakuinya, di masa covid-19 posyandu banyak kegiatannya dihentikan sementara untuk menghindari adanya cluster baru. Sehingga berimbas kurang optimal dalam pelayanan posyandu baik pemeriksaan ibu hamil maupun balita.
“Menurut lembaga kesehatan dunia pemerhati kesehatan anak-anak UNICEF memprediksi dari dampak wabah virus covid-19 terhadap kasus kurang gizi di Indonesia cukup besar, sehingga butuh perhatian serius dari pemerintah pusat khusunya dari pemerintah desa dengan Dana Desanya dan peran serta masyarakat terutama ibu-ibu kader dalam tugas sosialisasi, edukasi terhadap warga masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting,” papar Apip.
Salah satu cara yang efektif upaya pencegahan dan penanganan stunting yaitu dengan pemenuhan gizi yang seimbang dari mulai saat ibu hamil, dan perhatian gizi pada anak usia 0-24 bulan.
Disamping menginformasikan datangnya vaksin covid ke daerah, ia juga mengimbau agar dalam suasana covid warga menjaga imun tubuh dengan pola makan yang bergizi dan sering beraktifitas dan berolah raga.
Kepada kader posyandu ia menitipkan pesan untuk memberikan layanan maksimal terkait kesehatan ibu dan anak. Pada November nanti, imbuhnya, semua Poskesdes di tiap desa se Kec. Kuningan khusunya, akan dibuka kembali untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat desa sehingga aksesnya bisa mudah terjangkau dari segi jarak.
“Saya sangat terbuka dan antusias apabila ada masyarakat yang memerlukan konsultasi, layanan kesehatan dan penanganan seperti penyemprotan cegah DBD dan lain-lainnya jangan sungkan sungkan baik datang langsung ke kantor maupun via telp/wa,” ajaknya.
Pada acara inti rembug stunting dipandu Firman selaku narasumber. Dalam materinya ia menjelaskan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh baik gagal pertumbuhan dan otak anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.
Jika gizi tidak dicukupi dengan baik, dampak yang ditimbulkan memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendeknya meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, perkembangan otak yang tidak maksimal yang berpengaruh pada kurang fokus pada belajar anak.
Adapun jangka panjangnya meliputi obesitas, penyakit jantung koroner, hipertensi dan osteoporosis. Untuk mencegah stunting, konsumsi makanan yang bergizi dan ber protein sangat mempengaruhi pertambahan tinggi dan berat badan anak di atas 6 bulan.
Dengan hal itulah, kata Firman, pentingnya pencegahan dan penanganan stunting ini, serta mengharapkan dengan adanya ibu-ibu kader posyandu di acara rembug stunting ini bisa mengusulkan segala sesuatunya terkait bidang kesehatan dan bidang pendidikan.
“Bidang pendidikannya oleh tutor PAUD untuk mengusulkan terkait penunjang pendidikan PAUD baik usulan sarana dan prasarananya yang akan dijadikan sebagai bahan pada musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdesa) untuk dimasukan kepada rancangan RKPDesa tahun 2021,” seru Firman. (deden)