KUNINGAN (MASS) – Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Kuningan, baru-baru ini menggelar kegiatan ngabuburit yang berkolaborasi dengan ASPEDI (Asosiasi Pengusaha Dekorasi Indonesia), di Mayang Catering Ciporang.
Kegiatan ngabuburit, diisi dengan pelatihan dekorasi yang meliputi kontruksi, merangkai bunga dan membuat design. Kegiatan sendiri, diikuti 80 peserta yang merupakan pengusaha dekorasi dari Ciayumajakuning, bahkan Sumedang.
Ketua ASPEDI Ciayumajakuning Yoyoh Alkodariah, owner Putri Diva Decoration mengatakan bahwa pelatihan ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kemampuan para pengusaha dekorasi.
“Sehingga (para pengusaha) bisa terus berinovasi dan selalu bisa mengikuti perkembangan zaman,” ujar Yoyoh.
Sementara, Ketua IWAPI Kuningan Hj Nurhayati didampingi sekertaris Saw Tresna, dalam sambutannya menegaskan pihaknya sengaja berkolaborasi dengan ASPEDI untuk mengadakan pelatihan ini karena sangat selaras dengan IWAPI.
Sebab, lanjutnya, banyak anggota-anggota IWAPI yang merupakan pengusaha di bidang wedding, dan hal itu tidak terlepas dari bidanh dekorasi.
“Salah satu tujuan IWAPI adalah untuk memajukan para pengusaha agar terus meningkatkan kemampuan dan keahlianya, agar bisa lebih maju dan mampu bersaing. Tidak hanya di daerahnya saja, tetapi ke yang lebih luas lagi,” ujar Nurhayati, diamini Saw Tresna.
Menurutnya, apabila usaha semakin besar tentu pedapatan semakin besar. Dan bila pendapatan semakin besar, bisa berbagi bisa menolong kepada yang membutuhkan.
Dan itu, dilakukan langsung oleh ASPEDI dan IWAPI dalam kegiatan tersebut. Dimana, mereka memberikan santunan kepada 90 anak yatim 150 guru ngaji dan 115 relawan mesjid serta duafa .
“Alasan memilih guru ngaji yang mendapat perhatian dari IWAPI dan ASPEDI, karena menurut kami guru ngaji ini merupakan orang hebat yang di zaman serba komersil ini mereka denhan tanpa lelah berjuang mendidik anak-anak kita di bidang agama, supaya menjadi manusia yang berakhlak, tanpa ada yang membayar. Kalaupun ada, tidak sebrapa. Oleh sebab itu kami apresiasi,” jelasnya.
Acara sendiri, nampak diikuti aparat kelurahan setempat, tokoh agama, GOW, tokoh mayarakat, dan anak yatim serta yatim piatu dan guru ngaji. (eki)