KUNINGAN (Mass) – Munculnya isu pasangan Adem (Acep-Dede Sembada) yang sempat ramai diperbincangkan, membuat sejumlah politisi dari PDI Perjuangan angkat bicara. Bahkan, salah seorang politisi PDIP sekaligus Anggota DPRD Kuningan Udin Burhanudin menyebut jangan terburu-buru memaketkan orang.
“Harusnya jangan terburu-buru lah memaketkan orang (Adem, red), dan saya juga gak tau Adem itu apa sih. Sebab, yang saya tau memaketkan orang itu kan urusan partai, itu kan hak partai, apa-apa saja mekanismenya kan belum mulai ini,” kata Udin saat dimintai keterangan persnya di gedung DPRD setempat, Senin (3/4).
Sebab menurutnya, dari sekian bakal calon yang ada di PDIP sendiri itu cukup banyak dan sangat potensial seperti Acep Purnama, Rana Suparman dan lainnya. Jadi, kalau untuk pemaketan ya tunggu saja nanti hasil dari mekanisme dan keputusan partai.
“Ya tunggu hasil mekanisme partai, tunggu keputusan partai dulu,” tegasnya.
Komentar berbeda disampaikan politisi senior PDIP, Nuzul Rachdy SE. Baginya, munculnya istilah Adem yang dihembuskan sejumlah kalangan masyarakat itu sah-sah saja, dan hak mereka (warga, red).
“Ya boleh-boleh saja, itu kan orang punya keinginan cuma semua kan keputusan ada di partai. Masalah paket siapa saja bisa berpeluang, kader partai itu kan banyak, nanti kan mulainya tanggal 20 Mei pendaftaran penjaringan sebagai mekanisme partai,” jelasnya.
Setelah itu kata Zul sapaan akrab Nuzul Rachdy SE, tim dari partai akan menguji calon-calon yang mendaftarkan diri ke partai. Jadi, sejauh mana popularitas, elektabilitas serta visi misi setiap calonnya, apakah sesuai platform PDIP atau tidak.
Terkait munculnya isu pasangan Adem yang dinilai sebagian kalangan sangat sinergis, Zul sendiri menilai, hal itu bisa saja dijadikan sebagai salah satu modal. Namun bukan hanya itu saja, sebab partai akan secara komprehensif mengukur setiap pasangan calon layak atau tidaknya maju di Pilkada nanti. (andri)