KUNINGAN (MASS) – Pondok Pesantren Husnul Khotimah mengungkapkan rasa duka mendalam atas wafatnya Ustadz Muhammad Subhi Abdullah, S.Pd., pada hari ini, Senin (15/1/2025) pukul 11.15 WIB di Rumah Sakit Permata Kuningan. Almarhum meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang diperburuk dengan komplikasi asma.
Kepergiannya meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi seluruh civitas akademika pesantren, santri, dan rekan-rekan seperjuangannya.
KH. Imam Nur Suharno, M.Pd., Kadiv Humas dan Dakwah, menyampaikan bahwa hari ini Pondok Pesantren Husnul Khotimah kehilangan salah satu guru terbaiknya. Ustadz Subhi Abdullah merupakan salah satu guru pertama yang bergabung di Pondok Pesantren Husnul Khotimah sejak tahun 1994.
Sholat jenazah dipimpin oleh KH. Mu’tamad, Lc., M.Pd. Al Hafidz, Ketua Umum Yayasan Husnul Khotimah Kuningan, yang diikuti oleh ribuan santri Ikhwan dan Akhwat, serta para asatidz dan keluarga besar pondok pesantren. Tak hanya itu, sejumlah tokoh masyarakat, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Kuningan terpilih, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., dan Tuti Andriani, SH, MKn, turut hadir untuk menyampaikan bela sungkawa.
Dalam sambutannya, KH. Kosasih Toyib, Lc., MH., Ketua Dewan Pengawas Yayasan Husnul Khotimah, mengenang almarhum sebagai pribadi yang penuh dedikasi.
“Ustadz Subhi Abdullah adalah sosok yang istiqomah, disiplin, menghormati pimpinan, dan tidak banyak tuntutan. Beliau setia kepada pesantren dan memberikan kontribusi besar untuk Husnul Khotimah. Saya bersaksi bahwa beliau adalah orang yang konsisten dan ikhlas dalam perjuangannya,” ungkapnya.
Kesaksian serupa juga datang dari Ust. Yayat Hidayat, Lc., MH., Purek III STISHK. “Beliau adalah sosok guru yang luar biasa. Saya bersyukur pernah menjadi murid beliau, bahkan putri saya pun diajar oleh beliau. Keikhlasan dan kesungguhan beliau dalam mengajar menjadi inspirasi bagi banyak orang. Semoga semua ilmu yang beliau ajarkan menjadi amal jariyah yang terus mengalir,” ucapnya dengan penuh haru.
Beberapa rekan almarhum juga mengungkapkan kesan mendalam tentang kedisiplinan dan keteladanan Ustadz Subhi Abdullah. Seorang murid mengenang bahwa almarhum sangat konsisten dalam membimbing santri dan pegawai, bahkan dalam kondisi hujan atau badai sekalipun.
“Beliau adalah sosok yang tidak pernah menyerah dan selalu hadir untuk membina santri, apa pun kondisinya. Komitmen beliau menjadi teladan bagi kami semua,” kenangnya.
Ustadz Maksudi, Lc., sahabat lama almarhum, juga menyampaikan bahwa Ustadz Subhi Abdullah sangat perhatian terhadap peraturan, kedisiplinan, dan selalu berhati-hati dalam menggunakan fasilitas yayasan.
“Beliau adalah sosok yang konsisten dan setia pada pemimpin. Sejak awal hingga akhir, perjuangan beliau penuh dengan istiqomah. Kami merasa sangat kehilangan atas kepergian beliau,” ujarnya.
Selain dikenal sebagai pendidik yang disiplin, almarhum juga diakui sebagai sosok yang telaten dalam mengajarkan ilmu agama, terutama dalam tajwid dan makharijul huruf Al-Qur’an. “Beliau adalah pembimbing yang luar biasa. Keteladanan beliau dalam mendalami dan mempraktikkan Al-Qur’an menjadi pelajaran berharga bagi kami,” ungkap seorang santri.
Ust. Imam menutup keterangannya dengan mengatakan bahwa kepergian Ustadz Subhi Abdullah meninggalkan banyak kenangan dan pelajaran bagi civitas akademika Pondok Pesantren Husnul Khotimah. Seluruh keluarga besar pesantren turut berdoa agar amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Selamat jalan, Ustadz Muhammad Subhi Abdullah. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik di surga-Nya dan menjadikan beliau sebagai salah satu penghuni Jannah-Nya. Aamiin ya Rabbal Alamin,” doa Imam. (deden)