KUNINGAN (MASS) – Gabungan sejumlah organisasi masyarakat di Kabupaten Kuningan, nampak mendatangi gedung DPRD pada Senin (2/6/2025) siang.
Sejumlah masalah dibeberkan oleh ormas-ormas tersebut dalam audiensi yang dipimpin langsung oleh pimpinan Dewan mulai dari Nuzul Rachdy SE, H Ujang Kosasih, Saw Tresna dan H Dwi Basyuni Natsir.
Selain unsur pimpinan DPRD, nampak juga Ketua BK DPRD, serta anggota komisi. Tak hanya dewan, lembaga eksekutif juga dihadirkan mulai dari Diskopdagperin, Dinsos, Dinkes dan lainnya.
Salah satu pentolan FMPK Kuningan, Kyai Luqman, mengutarakan sejumlah masalah yang mereka aspirasikan. Masalah itu rentangnya luas, mulai dari moral anggota dewan, penyakit masyarakat hingga bank emok.
“Terjadi lagi dugaan pelanggaran etika, norma agama dan morwa yang tidak pantas sebagai pejabat publil melakukan hal tersebut,” tegas Kyai Luqman.
Ia menyinggung kasus-kasus dugaan perselingkuhan yang kini diduga terjadi lagi. Luqman menegaskan tidak menyalahkan nikah siri, namun kasus yang kini menyeret anggota dewan, dianggap melecehkan perempuan.
Persoalan kedua yang diadukan, terkait peredaran obat keras. Dikatakan sudah banyak korban akibat hal tersebut. Selain itu, diadukan juga kost-kostan yang diduga jadi tempat prostitusi, perzinahan.
Pun begitu dengan persoalan LGBT yang belakangan dianggap kembali marak, bahkan terang-terangan ditampakkan di Jalan Siliwangi.
Terakhir, hal yang diadukan ke dewan adalah soal bank emok, rentenir. Dimana, kata Luqman, ada kasus perempuan yang sampai dipukuli akibat tidak bisa bayar hutang.
Sampai berita ini ditulis, audiensi masih berlangsung di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Kuningan. (eki)
