KUNINGAN (MASS) – Sehubungan dengan Disporar Kabupaten Kuningan tidak mengirimkan utusan Mojang – Jajaka untuk mengikuti Pasanggiri Moka Jawa Barat, dr. Viona Violeta, Mojang Pinilih Kuningan 2017 mengungkapkan kekecewaanya.
“Yeaaa this is totally embarrassing (sangat memalukan : red) and completely disappointing (sungguh mengecewakan : red) bukan cuman buat organisasi tapi the whole dinas harusnya, dinas harusnya lebih tegas dan supportive terkait hal ini, kan ga perlu bergantung pada anggaran, banyak sponsor dan link yang bisa dimanfaatkan,” ujar delegasi Indonesia dalam Conferensi medis internasional di Australia 2017 tersebut, mengawali statementnya Senin (17/7/2023) sore.
Ia mengaku, kondisi seperti ini sebenernya sudah sempat diprediksi. Menurutnya, dari dulu pun emang ada kesulitan untuk mendapat fully support dari dinas terutama terkait uang. Meski begitu, lanjutnya, prestasi Mojang Jajaka tetap tak main-main di Provinsi bahkan Nasional.
“So harapan nya dinas dan terkait ya lebih support dan peka aja sih, as simple as that, harus banyak belajar dari masalah-masalah negara kita, soal support Human Resources yang akhirnya diambil negara lain,” ujar alumni Kedokteran Universitas Trisakti tersebut.
Perempuan yang sempat masuk Top 8 debat Bahasa Inggris Jawa Barat itu mengandaikan, jika dinas bisa fully support Mojang Jajaka dengan Human Resources dan resources lainnya yang dimiliki, akan semaju apa moka Kuningan dan sebesar apa membawa nama Kota kuda.
Sebelumnya, kritik keras juga disampaikan Ketua Paguyuban Mojang Jajaka 2012 M Ageng Sutrisno. Ia bahkan menuding Kuningan Mundur karena kebijakan Disporapar.
Ageng menuding, tidak ada motivasi darinoembuat kebijakan yang membuat tidak adanya perwakilan Mojang Jajaka Kuningan ke Provinsi Jawa Barat.
Sebenarnya, biaya cukup rendah untuk pemberangkatan tersebut. Ageng mengaku, sempat berkomunikasi dengan pejabat terkait dan diberikan dua alasan, pertama karena 3 tahun tidak digelar Mojang Jajaka, kedua keterbatasan anggaran.
Sementara, Kadisporapar H Toto Toharudin M Si, kala dikonfirmasi mengaku ada miskomunikasi antara Paguyuban dengan staffnya di Disporapar.
“Yang pertama saya ingin sampaikan permohonan maaf jika ada pihak yang merasa dikecewakan,” ujarnya mengawali.
Lebih lanjut, ia menegaskan, kalau terjadi komunikasi, sebetulnya tidak boleh terjadi hal seperti ini. Ia mencontohkan, untuk ajang Mr Teen saja yang langsung terkomunikasi padanya, Disporapar mengutus langsung.
“Tapi akan dalam waktu dekat, kita sudah janjian untuk bertemu bersama (Paguyuban Mojang Jajaka),” ungkapnya.
Ia mengatakan, tidak pernah ada yang datang, namun tidak disupport sesuai kemampuan dan kewenangan dinas. Toto mengungkapkan, kedepan tidak boleh lagi ada kejadian seperti ini.
Jika ada komunikasi, selalu ada solusi untuk supporting tersebut. Entah itu dianggarkan, atau diberi jalan sponsor. Begitupun jika kekurangan talent krena tidak ada ajang selama covid, harusnya bisa didiskusikan.
Adapun, dalam ajang tersebut dikatakan tidak hanya Kuningan yang absen dalam Pasanggiri Jawa Barat. Kabupaten Majalengka, Kabupaten Pangandaran, dan Kota Depok termasuk yang tidak mengirimkan delegasi. (eki)
Yayat ahadiatna
18 Juli 2023 at 08:40
Memalukan dan mengecewakan generasi muda,ini contoh kegagalan kinerja Dinas,sebaiknya menyatakan tidak mampu kerja dan mundur, lebih sportif.Tidak ada alasan di era Otonomi Daerah jika bicara tdk ada uang, bukti tidak peduli atau tidak mampu berkoordinasi dlm mengembangkan pariwisata di kuningan,wakil rakyat mestinya meminta penjelasan dari instansi yg bert,jawab.