KUNINGAN (MASS) – Memperingati Milad Ke-54, Kohati Cabang Kuningan menggelar berbagai kegiatan seperti outbond, serangkaian lomba, diskusi, serta santunan yatim dan dhuafa. Kegiatan dilaksanakan Jumat dan Sabtu (18-19/9/2020).
Dengan mengangkat tema ‘Karya Kohati Untuk Perempuan Indonesia’, Kohati merayakan hari jadinya dengan konsep outdoor yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Ipukan, Kecamatan Cigugur, Kuningan.
Ketua Umum HMI cabang Kuningan, Gozin Muslim berpesan agar Kohati, sebagai bagian dari HMI, bisa terus bersinergi dalam berbagai hal positif.
“Harus terus bersinergi, terutama yang dapat membawa kemajuan bagi Kabupaten Kuningan,” ujarnya.
Ketua umum Kohati cabang Kuningan, Diah Maulidiah, menyebut Kohati Kuningan saat ini sedang terus berusaha meningkatkan kualitas sumber daya organisasi.
“Perayaan milad Kohati cabang Kuningan ke-54 ini, selain sebagai wujud rasa syukur atas usianya yang lebih dari setengah abad, juga merupakan momentum untuk bersinergi membangun organisasi dan berkarya untuk negeri, ” ujarnya.
Dalam perayaan milad tersebut, diskusi digelar bersama Bunda Ani yang memiliki Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Kuningan.
Para peserta sangat antusias mengikuti jalannya diskusi dengan melontarkan berbagai pertanyaan seputar masalah tentang pemberdayaa perempuan, serta sejauh mana program yang dirancang pemerintah untuk meningkatkan martabat perempuan dalam masyarakat maupun pemerintahan.
Acara sendiri berjalan cukup panjang dengan Bu Ani sebagai narasumber. Dalam penjelasannya, dirinya menyampaikan peran, fungsi serta program pemerintah dalam mengangkat perempuan.
Serta memyebut pentingnya organisasi keperempuanan sebagai wadah berkembang.
Diskusi lainnya juga dilaksanakan dengan Yunda Rani, dosen Universitas Kuningan sekaligus Alumni Kohati.
Acara malam juga dilantjutkan dengan pentas dan penuh keakraban. Kegiatan diselenggarakan dengan menempuh proses birorkrasi yang baik dan mematuhi segala protokol kesehatan.
Adapun santunan anak yatim dan duafa dilaksanakan pada hari berikutnya. Menurut Diah, santunan dapat menjadi program yang berkelanjutan sebagai wujud nyata kepedulian dan kepekaan. (eki)