KUNINGAN (Mass) – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kuningan Dr H Dian Rahmat Yanuar MSi menyebutkan, ada sekitar 999 sekolah mengalami rusak berat. Data itu didapatkan, berdasarkan hasil dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kuningan.
“Bagaimana untuk mengantisipasi secepatnya bagi ruang kelas yang cenderung sudah rusak berat, bukan ringan lagi, karena dalam ketentuan Perpres nomor 123 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik itu mencapai 65 persen. Kalau dibiarkan itu sudah bukan direhab lagi, tapi dihancurkan menjadi ruang kelas baru, pastinya dengan konsekuensi menelan biaya lebih besar,” kata Kadisdikbud Kuningan Dr H Dian Rahmat Yanuar MSi saat ditemui kuninganmass.com diruang kerjanya, Rabu (14/2).
Secara faktual kata Dian, berdasarkan dari Dapodik Kuningan bahwa ada sekitar 999 sekolah yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah. Sebab, kondisinya sudah sangat memprihatinkan baik di tingkat SD, SMP hingga SMA/SMK yang tersebar di Kabupaten Kuningan.
“Tak hanya bangunan sekolah, ternyata alat bantu belajar mengajar seperti buku dan alat tulis juga masih butuh perhatian serius. Lalu, guru juga dari segi kualitas dan kuantitas masih perlu ditingkatkan,” tandasnya.
Sebab lanjut Dian, dari sisi kuantitas sendiri hasil dari laporan kepegawaian ternyata masih kurang, perlu adanya penambahan proporsi. Sebab, tak kurang dari 1000 tenaga pendidik masih dibutuhkan di sekolah-sekolah yang tersebar di Kuningan.
“Sisi kualitas sendiri, masih cukup banyak guru bantu yang tingkat pendidikan kurang memenuhi standar, misalnya hanya lulusan SLTA, belum bersertifikasi dan lainnya, itu menjadi perhatian serius kami. Lalu, harus pula ada pemerataan guru-guru di semua wilayah agar tersebar secara merata sebagai langkah konkrit redistribusi, sehingga prioritas kita sekolah dengan slogan 3 T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) itu harus mendapatkan guru proporsional agar seimbang,” ungkapnya.
Walaupun dengan anggaran saat ini yang terbilang terbatas, pihaknya bertekad, akan berusaha semaksimal mungkin untuk membenahi beragam persoalan yang ada di dunia pendidikan, khsususnya di Kabupaten Kuningan. (andri)