KUNINGAN (MAAS) – Indonesia yang merupakan negara dengan beragam suku, budaya, dan agamanya membuat tindakan rasisme di Indonesia begitu kental.
Kalau tidak segera diminimalisir, rasisme akan berkembang menjadi tindakan kebencian yang bisa berakibat fatal jadi jangan biarkan ini terus terjadi.
Mari bicarakan tentang rasisme secara nyata, yang benar-benar terjadi di negeri dan di media sosial kita sendiri.
Masih sering kita jumpai orang-orang yang kerap mendiskriminasi atau melakukan bullying terhadap ras kulit hitam, ras kulit putih, ras cina, orang timur, agama minoritas, aliran kepercayaan, dan masih banyak lagi.
Hanya karena mereka berbeda, mereka kerap kali mendapat diskriminasi dilingkungan kerja, institusi pendidikan, lingkungan sosial, dan di beberapa elemen lainnya.
Parahnya lagi banyak diantara kita yang menormalisasi tindakan rasisme tersebut dengan menjustifikasi “becandaan tongkrongan”, dll.
Rasisme itu sangat berbahaya yang dalih awalnya “cuma bercanda” becandaan itu akan menginspirasi anak anak yang belum mengerti konsekuensinya bisa seperti George floyd, Shukri abdi, etnis uyghur bahkan bisa lebih parah.
Jadi Jangan tunggu korban berjatuhan dulu baru kalian sadar untuk bersuara. Rasisme itu tidak selalu dengan kekerasan fisik, tapi juga bisa melalui tulisan-tulisan/komentar buruk yang membawa unsur ras, agama dan suku.
Jika kamu kemarin menyuarakan George floyd, seharusnya kamu akan lebih marah lagi jika melihat rasisme dalam negeri sendiri. Terlepas peristiwa yang terjadi di Amerika maupun di Indonesia.
Segala bentuk rasisme dan kekerasan terstruktur telah melanggengkan segala bentuk penindasan terhadap komunitas tertentu secara sistemik dan budaya. Mengingat hidup dalam keberagaman, saya percaya semua orang berhak hidup mulia dan menolak aksi rasisme dan diskriminasi tanpa terkecuali.
Untuk itu edikusi lingkunganmu, tegur teman-temanmu jika melakukan tindakan rasisme baik di kehidupan nyata maupun medsos, jangan lupa juga untuk menegur diri sendiri dan berkaca. Semangat Indonesia, mari kita buktikan kalau rasisme juga BUKAN budaya kita! #ALLLIVESMATTER
Penulis Dahana Fitriani
Mahasiswa Uniku