KUNINGAN (MASS) – Setiap tanggal 1 September merupakan hari bersejarah bagi Kuningan. Hal ini karena ditetapkan sebagai Hari Jadi Kuningan.
Kuninganmass.com sendiri akan terus menyajikan tentang sejarah kota kuda ini. Tonggak titi mangsa penetapan tanggal 1 September adalah berdasarkan pada penobatan Raden Kamuning.
Raden Kamuning atau Suranggajaya dinobatkan sebagai anak angkat Susuhunan Gunung Jati menjadi Adipati Kuningan pertama oleh Sunan Gunung Jati. Pernyataan ini dijelaskan oleh alumni Jurusan Sejarah Unpad Anwar Bahrudin MPd.
Diterangkan, sejak tahun 1978 pada masa pemerintahan Kabupaten Kuningan dipimpin oleh Bupati Unang Sunardjo SH ditetapkan 1 September sebagai Hari Jadi Kuningan.
Penobatan dilaksanakan pada tanggal 14 Syura 1498. Tanggal 14 Syura bila dicocokkan dengan tanggal bulan dan tahun masehi, maka akan jatuh pada tanggal 1 September 1498.
“Itulah patokan yang diambil sebagai penetapan Hari Jadi Kuningan yang masih disepakati bersama sampai saat ini,” ujarnya.
Anwar mengatakan, banyak pertanyaan dari berbagai pihak mengapa mesti tanggal 1 September? Mengapa harus pada saat penobatan Sang Adipati Kuningan pertama Raden Kamuning atau Suranggajaya?.
Selain masa Adipati Kuningan Raden Kamuning, bukankah Kuningan pernah memiliki raja yang masa kejayaannya diwarnai dengan luas wilayahnya mencapai setengah bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat sekarang plus Jawa Tengah bagian Barat. Siapakah gerangan?
Dikatakan, terlepas dari zaman Islam atau Hindu-Budha yang akan dipilih sebagai momentum penentuan Hari Jadi Kuningan. Pastinya Kuningan mempunyai dua pilihan masa kejayaan yang direkam sejarah yang bisa dipilih sebagai tonggak momentum hari jadi.
Harapan semua lanjut dia, pilihan itu bisa memberi inspirasi pada renaisance for glory, mengembalikan masa kejayaan sebagaimana yang sudah dicontohkan para pendahulu.
“Mari kita timbang bobot Adipati atau raja yang berkuasa pada jamannya masing-masing dan punya selisih waktu 800 tahunan. Siapakah mereka berdua?” tanyanya.
Pertama siapakah Adipati Raden Kamuning itu? Raden Kamuning adalah anak angkat dari Susuhunan Gunung Jati yang dinobatkan menjadi Adipati Kuningan diakhir abad ke-15. Tepatnya pada 1 September 1498 Masehi.
Sang Adipati mampu mempersatukan Luragung dan Kuningan menjadi satu wilayah. Sistem politik yang diwarnai dengan sistem politik Islam dilaksanakan demi kepentingan pengembangan syiar Agama Islam saat itu.
Sistem politik yang dilaksanakan cukup solid dan kuat karena didukung penuh oleh Cirebon sebagai kiblat baru pemerintahan transisi dari Hindu-Budha ke Islam yang sebelumnya berkiblat ke Galuh Hindu.
Dikatakan, dengan sistem politik yang solid dan kuat sangat berpengaruh pada penyebaran Islam di internal wilayah Kuningan. Bahkan sampai wilayah Galuh Hindu.
Pemerintah Adipati Kuningan pertama juga memiliki pasukan kaveleri berkuda yang sangat tangguh dan kuat. Pasukan tersebut menjadi andalan Cirebon dalam melakukan penetrasi Islamisasi pada daerah-daerah yang dianggap membangkang.
Kedua siapakah Resiguru Demunawan? Dalam Naskah Carita Parahiyangan yang disingkat NCP sebagai salah satu literatur yang dijadikan rujukan untuk mengurai sejarah pemerintahan di Jawa Barat dikatakan ada tiga orang Resiguru Ulung yang membawa harum bagi kerajaan masing-masing daerah di tatar Sunda.
Mereka adalah Pertama Manik Maja (Raja Kendari yang berkedudukan di sekitar 15 Km sebelah tenggara Cicalengka Bandung sekarang).
Kedua Demunawan Raja Saunggalah yang pusat Ibukota pemerintahannya diperkirakan berada di sekitar Kampung Salia. Kini termasuk Desa Ciherang Kecamatan Kadugede.
Ketiga adalah Wastu Kencana Raja Sunda Kawali. Spesialisasi kelebihan dari raja-raja tersebut adalah Manik Maja seorang Brahmana Ulung yang banyak berjasa pada agama dan kerajaan.
Demunawan sangat teguh mengajarkan agama leluhur (moral dan kebajikan). Adapun Wastu Kencana mau menuruti Satmata (tahapan kelima dalam pendalaman agama Hindu). Itu pula dalam NCP Resiguru Demunawan dan Wastu Kencana dipuji sebagai tokoh idola yang patut ditiru “… ku kituna ku urang turut tanpa rasa gigis …. sakitu sugan aya nu dek nurutan …” (karena itu kita jangan ragu-ragu untuk mencontohkannya, semoga ada yang mau mengikuti/ meneladaninya (Atja, 1968 : 51,55).
Raja atau pemimpin yang daerah kekuasaannya mencapai sebagian wilayah Jawa Barat sekarang adalah Resiguru Demunawan. Resiguru Demunawan adalah Raja yang memimpin kerajaan Saunggalah, tepatnya pada tahun 723 Masehi.
Demunawan dinobatkan sebagai raja di Kuningan dengan gelar Rahiyangtang Kuku atau Sang Kuku atau Seuweukarma. Diceritakan pula daerah kekuasaan Demunawan meliputi daerah Kuningan dan Galunggung itu selanjutnya dinamakan sebagai daerah kerajaan Saunggalah (Atja.1968 : 49 : Danasasmita, 1983/ 1984 : 63).
Nama Saunggalah yang diberikan pada nama kerajaan di Kuningan itu berasal dari nama Keraton atau Istana. Yaitu “Keraton Sanggalah”(dalam bahasa Sunda Saung = rumah, galah = panjang, berarti Keraton Rumah Panjang). Demikian asal usul nama istilah Saunggalah.
Diceritakan pula dalam NCP bahwa luas wilayah kekuasaan kerajaan Saunggalah mencakup separuh wilayah Jawa Barat bagian Timur (Galunggung, Tasikmalaya ditambah eks Keresidenan Cirebon). Disebelah Utara adalah perairan pantai Utara Jawa, dan di sebelah Timur sedang tumbuh kekuasaan Kerajaan Kalingga yang seterusnya menjadi Kerajaan Medang Mataramdetilnya.
Dimana cakupan wilayah keseluruhan kerajaan Saunggalah meliputi 13 daerah. Yaitu Layu Watang, Kajaron, Kalanggara, Pager Wesi, Raka Sea, Kahuripan, Sumajajah, Pasugihan, Padurungan, Darongdong, Pagergunung, Muladarma dan Batutihang.
Berarti bila ditafsirkan sekarang luas wilayah kekuasaan kerajaan Saunggalah meliputi Jawa Barat bagian Timur plus Jawa Tengah bagian Barat.
Selanjutnya diceritakan pula dalam NCP daerah-daerah yang mengakui kekuasaaan Demunawan di Saunggalah. Yaitu Keling, Puntang, Kahuripan, Wiru, Jawa, Blitar, Tuntang, Melayu, Kemir, Berawan, Cimaraupatah dan Cina.
Pada masa pemerintahan Resiguru Demunawan, kerajaan Saunggalah dapat dikatakan mencapai masa kejayaannya. Faktor utama penentu keberhasilan pemerintahan itu berkat kecakapan Raja Saunggalah dalam menjalankan kekuasaannya.
Hal ini dapat dipahami karena Resiguru Demunawan adalah seorang raja yang melakukan fungsi sesuai tugas yang diembannya. Ada dua hal yang utama yang Resiguru Demunawan lakukan sangat baik. Yaitu tapa di nagara dan tapa di mandala. Tapa berarti bekerja, berkarya dan beramal. Tapa di nagara berarti menunaikan tugas sesuai dengan fungsi seorang individu dalam sebuah negara atau kerajaan.
Sedangkan tapa di mandala berarti menunaikan tugas dan beramal untuk kepentingan agama. Dalam hal ini Demunawan telah bisa melaksanakan fungsi keduanya sekaligus berarti seorang negarawan atau raja/pelaksana pemerintahan yang religius.
“Menurut saya kemungkinan sumber literatur dari NCP itu tidak sepenuhnya benar terjadi. Melainkan hanya karena ingin mengembangkan kebesaran Raja Resiguru Demunawan. Namun bagaimanapun NCP itu dapat dijadikan petunjuk bahwa betapa luasnya cakupan daerah kekuasaan kerajaan Saunggalah,” ucapnya.
Seterusnya bagi warga Kuningan bisa jadi bahan inspirasi dan motivasi adanya kebanggaan akan kebesaran cakupan kekuasaan wilayah kerajaan Saunggalah pada masanya. (agus)
You May Also Like
Government
KUNINGAN (MASS) – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil datang ke Kuningan menggunakan helikopter dan mendarat di Mashud Wisnusaputra. Kang Emil bersama sang istri, ke...
Village
KUNINGAN (MASS) – Perayaan HUT RI ke-78 dan Hari Jadi Kuningan ke-525, Warga RW 01 Kelurahan Cigintung memperingatinya dengan menggelar acara malam puncak pentas...
Anything
KUNINGAN (MASS) – Pada Pameran Pembangunan Hari Jadi Kuningan 524 yang akan dimulai besok, Kamis (1/9/2022), Terminal Tipe A Kertawangunan akan diisi ratusan stand....
Anything
KUNINGAN (MASS) – Pameran Pembangunan Hari Jadi Kuningan 524 yang akan mulai digelar pada Kamis (1/9/2022) besok, ditargetkan bisa mendatangkan 50ribu pengunjung. Target itu,...
Anything
KUNINGAN (MASS) – Hari Jadi Kuningan yang ke-524, tinggal menghitung hari. Tepatnya, ulang tahunnya kota kuda ini akan jatuh pada 1 September 2022 mendatang....
Education
KUNINGAN (MASS)- Setiap ada karnaval penampilan teater jalanan Universitas Kuningan (Uniku) paling ditunggu penonton. Penampilan mereka menjadi puncak dari karnaval budaya bertemakan nasionalis. Pada...
Education
KUNINGAN (MASS)- Setiap ada karnaval penampilan teater jalanan Universitas Kuningan (Uniku) paling ditunggu penonton. Penampilan mereka menjadi puncak dari karnaval budaya bertemakan nasionalis. Pada...
Tourism
KUNINGAN (MASS)- Forsa (Fans Of Rhoma and Soneta) Kabupaten Kuningan ambil bagian dalam Karnnaval Budaya Bertemakan Nasionalis. Mereka tampil dinomor urut 39 dengan jumalh peserta...
Tourism
KUNINGAN (MASS)- Forsa (Fans Of Rhoma and Soneta) Kabupaten Kuningan ambil bagian dalam Karnnaval Budaya Bertemakan Nasionalis. Mereka tampil dinomor urut 39 dengan jumalh peserta...
Tourism
KUNINGAN (MASS)- Dari ratusan peserta Karnaval Budaya yang tema Nasionalis ternyata warga Batak yang tinggal di Kabupaten Kuningan ikut ambil bagian. Mereka sejak lama...
Government
KUNINGAN (MASS)- Berbagai kegiatan dilakukan oleh berbagai pihak untuk memeriahkan HUT RI ke 74 dan Hari Jadi Kuningan ke 521, termasuk Dinas Pertanian Kuningan. Mereka,...
Government
KUNINGAN (MASS)- Berbeda dengan tahun 2018 Sidang Paripurna DPRD dalam rangka Hari Jadi Kuningan ke 521, dimana tamu undangan leluasa keluar masuk gedung DPRD....
Social Culture
KUNINGAN (MASS) – Bagi yang tidak punya acara kemana-mana, lebih baik Minggu yang cerah ini datang ke Open Space Gallery Kertawangunan di Desa Kertwangunan...
Government
KUNINGAN (MASS) – Tanggal 1 September ditetapkan sebagai Hari Jadi Kuningan. Pada tahun 2019 merupakan Hari Jadi Kuningan ke 521. Terlepas ada pro kontrak...
Social Culture
KUNINGAN (MASS)- Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H yang tahun ini bertepatan dengan Hari Jadi Kuningan Ke 521 terasa lebih gebyar di...
Government
KUNINGAN (MASS) – Raut muka 37 anak yang berasal dari beberapa kecamatan di Kabupaten Kuningan tampak bahagia. Meski harus manahan rasa sakit, tapi kini...
Incident
KUNINGAN (MASS)- Pergelaran Karnaval Budaya dengan tema Kuningan Rampes menyedot ribuan penonton. Mereka terhibur dengan berbagai aksi yang ditampilkan oleh 250 perserta mulai dari...
Government
KUNINGAN (MASS) – Kegiatan Carnaval Karnaval Budaya Kuningan Rampes sudah dimulai. Namun, sayangnya penonton belum membludak. Pasalnya, mereka masih menuju lokasi baik yang ada di...
Government
KUNINGAN (MASS)- Sudah pernah berkunjung ke Pekan Raya Kuningan 2018? Banyak stand menarik yang disediakan oleh panitia. Mulai dari stand produk, SKPD, BUMD hingga...
Social Culture
KUNINGAN- Selain berburu nasi tumpeng, acara yang menjadi perhatian warga pada saat Babarit adalah tarian klosal. Tarian ini melibatkan para pejabat dan bupati. Bupati...
Anything
KUNINGAN (MASS)- Terlepas banyak warga yang kecewa dengan acara rekor dunia tape ketan terpanjang di dunia. Namun, warga Kuningan harus mengetahui bagaimana perjuangan panitia...
Incident
KUNINGAN (MASS)- Antusias warga menyaksikan rekor tape terpanjang di dunia membuat acara Babarit dipenuhi ribuan orang. Hal ini ternyata dimanfaatkan oleh pencopet untuk beraksi....
Government
KUNINGAN (MASS) – Meski ada acara rekor tape terpanjang. Justru yang ditunggu warga adalah Babarit. Pasalnya, dalam Babarit warga akan berburu nasi pincuk dan...
Government
KUNINGAN (MASS)- Warga Kuningan itu ternyata haus hiburan murah meriah. Ini terbukti ketika ada pembukana Pekan Raya Kuningan pada Sabtu malam. Mereka tumplek ke...
Anything
KUNINGAN (MASS)- Salah tokoh masyrakat Kuningan Drs H Yusron MSi ikut berkomentar mengenai Harjad Kuningan ke 520. Ia mengajak semua warga untuk memperteguh komitmen bersama...
Anything
KUNINGAN (MASS)- Salah tokoh masyrakat Kuningan Drs H Yusron MSi ikut berkomentar mengenai Harjad Kuningan ke 520. Ia mengajak semua warga untuk memperteguh komitmen bersama...
Anything
KUNININGAN (MASS)- Ucapan Selamat Hari Jadi Kuningan terus mengalir bukan hanya karangan bunga tapi untaian kata yang ditulis warga di berbagai medsos membuktikan warga...
Anything
KUNININGAN (MASS)- Ucapan Selamat Hari Jadi Kuningan terus mengalir bukan hanya karangan bunga tapi untaian kata yang ditulis warga di berbagai medsos membuktikan warga...
Anything
KUNINGAN (MASS)- Sekurang-kurangnya ada dua maksud dan tujuan diadakan dan dirayakannya Hari Jadi Kabupaten Kuningan. Pertama untuk memupuk dan mengembangkan rasa bangga terhadap daerahnya...
Anything
KUNINGAN (MASS)- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kuningan di bawah komando Iyan Irwandi SIP menyediakan sedikitnya 10 ribu tiket gratis Jalan Santai Ceria Wartawan...