Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Uncategorized

Masalah Eksekusi Lahan, Begini Komentar Bupati

KUNINGAN (Mass) – Terhadap persoalan eksekusi lahan yang dihadang warga adat Sunda Wiwitan di Kelurahan Cigugur, Bupati H Acep Purnama MH angkat bicara. Ia menepis tudingan diskriminatif terhadap mereka.

“Saya tidak diskriminatif. Semua itu masyarakat saya. Kalau saya dituakan, berarti semua anak-anak saya. Demi Allah saya bersumpah tidak pernah melakukan diskriminasi,” tegas orang nomor satu di kota kuda itu.

Acep mengatakan, dirinya bisa memilah mana persoalan A dan mana persoalan B. Terkait eksekusi ia mengaku kurang mengerti dan tidak tahu menahu kenapa bisa dieksekusi.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Proses hukumnya cukup panjang dan lama, masa saya intervensi. Saya hormati lembaga peradilan,” tandasnya.

Kalau dilihat dari kacamatanya pribadi, imbuh Acep, itu merupakan urusan keluarga. Hukum keluarga atau hukum waris itu, sambungnya, silakan-silakan saja. Terlebih upaya hukum yang ditempuhnya sudah sampai PK (peninjauan kembali).

“Kalau ada yang mengait-ngaitkan dengan budaya, saya dituduh intoleransi dan seolah-olah saya tidak mendukung budaya, saya orang pertama waktu menjabat ketua DPC PDIP yang mendukung digelarnya kembali Seren Taun,” ungkap Acep.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Ia menyebutkan, satgas PDIP waktu itu dilibatkan dalam menyukseskan Seren Taun. Bahkan kalau dihitung puluhan tahun sampai sekarang, dirinya baru 4-5 kali absen. Seringnya, tiap kali diundang Acep mengaku hadir.

“Artinya saya menghormati semua budaya. Silakan berkembang. Karena memang Indonesia harus punya kepribadian dalam budaya,” ucapnya.

Menurut Acep, tak bisa dipungkiri budaya ini akan muncul, jangankan antar pulau tapi antar kelompok masyarakat. Antara masyarakat Manis Kidul dan Jalaksana ada perbedaan budaya meski jaraknya dekat.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Di sini ada rudat, di situ ada tarian merak, tari ikan, di sana ada gamelan, di situ ada marawis. Luar biasa kekayaan Indonesia. Maka kita harus bangga menjadi warga Indonesia,” ujarnya.

Perihal budaya ini, dia mengingatkan agar berpikirlah lebih objektif, jangan mengait-ngaitkan dengan orientasi lain. Kuningan sedang adem, tentram, hidup berdampingan, aman, kondusif dan sedang membangun. (deden)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Advertisement