KUNINGAN (MASS) – Fenomena ‘lompat pagar’ dari satu koalisi ke koalisi di seberangnya dalam dunia politik, merupakan hal yang sangat lazim dan bukan hal yang baru. Terlebih koalisi yang terbangun disinyalir bukan koalisi yang bersikap permanen, tetapi hanya didasarkan pada kepentingan sesaat.
Munculnya sinyalemen dan isue, ada parpol yang loncat ‘haluan’ dari koalisi Parpol yang menamakan diri Koalisi Kuningan Bersatu, tidak pula dapat divonis merupakan perbuatan ‘terlarang’ dari Parpol tersebut.
Yang memprihatinkan, jika loncat pagar yang dilakukan Parpol didasarkan pada adanya ‘iming-iming” tertentu yang dijanjikan pada Parpol pelaku ‘loncat pagar’ tersebut.
Alangkah eloknya jika alasan adanya loncat pagar dari Parpol tertentu ke koalisi pendukung Pemerintah (Pemkab Kuningan) didasarkan pada kepentingan masyarakat semata.
Artinya perubahan sikap dari Parpol tersebut dilakukan setelah melalui kajian yang mendalam, sehingga kiprah Parpol tersebut dapat dilaksanakan langsung oleh masyarakat dalam upaya perbaikan kualitas kehidupan dan berdampak langsung pada peningkatan pembangunan daerah.***
Soejarwo (Ketua F-Tekkad)