MAJALENGKA (MASS) – Latihan Kader (LK) Tingkat II Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Majalengka digelar dengan nuansa berbeda dan progresif. Sebuah tema besar penuh semangat bertajuk “Memupuk Kepemimpinan Muslim yang Berintegritas Menuju Indonesia Emas 2045”.
Kegiatan LK II secara resmi dibuka pada Sabtu (19/7/2025) di Aula BP2SDM Kadipaten. LK II kali ini, ditandai dengan simposium lingkungan menuju masa depan Indonesia hijau dan Keberlanjutan.
Pada kesempatan tersebut hadir sejumlah tokoh penting seperti Bupati Majalengka, Drs H Eman Seuhirman MM, Kepala BPLHK, Iman Santoso, Kepala Baznas Majalengka H Agus Asri Sabana, serta Ketua Umum Badko HMI Jawa Barat, Siti Nurhayati.
Bupati Eman, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap HMI Cabang Majalengka yang telah menyelenggarakan pengkaderan LK-2 dengan mengangkat isu lingkungan.
“Tema dan isu yang diangkat ini menunjukkan bahwa kader HMI tidak hanya berpikir tentang masa depan bangsa dari sisi kepemimpinan, tetapi juga dari keberlanjutan lingkungan yang merupakan pilar penting menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Kepala BPLHK, Iman selaku pembicara utama sekaligus menjadi simposium lingkungan pada acara tersebut. Pada kesempatan itu, ia menekankan pentingnya peran generasi muda, khusunya kader HMI, dalam mengedukasi masyarakat untuk menjaga kelestarian alam, peduli terhadap hutan, serta berkontribusi aktif dalam mengurangi emisi karbon.
Menurutnya krisis iklim bukan sekadar isu global, namun telah menjadi tanggung jawab lokal. Hutan, sumber daya alam adalah titipan yang perlu dijaga.
“Kita harus mulai dari lingkungan kita sendiri, mahasiswa harus menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” tuturnya.
Iman juga menambahkan bahwa penguatan kesadaran lingkungan harus dimulai sejak dini serta ditanamkan dalam seluruh elemen masyarakat.
“Melalui forum seperti ini, diharapkan para peserta LK-2 tidak hanya menjadi pemimpin yang berwawasan kebangsaan dan keislaman, tetapi juga memiliki integritas ekologi dalam praktik kepemimpinannya kelak,” tambahnya.
Sementara itu, Dr Siti Muslichah, seorang pakar pendidikan lingkungan dari Universitas Negeri Jakarta, dalam argumentatifnya mengatakan bahwa integrasi antara pendidikan kepemimpinan dan kesadaran lingkungan merupakan bentuk kemajuan paradigma pengkaderan organisasi mahasiswa.
“Kepemimpinan masa depan harus adaptif terhadap tantangan zaman, salah satunya adalah perubahan iklim. Apabila para pemimpin muda sudah terlatih untuk berpikir secara ekologis, maka pembangunan ke depan akan lebih manusiawi dan berkelanjutan,” ujarnya dalam pernyataan tertulis.
Pada kesempatan yang sama Ketua Badko HMI Jabar, Siti Nurhayati, dalam sambutannya menegaskan, HMI sebagai organisasi kader dan organisasi perjuangan harus mampu menjadi motor dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga bumi.
“HMI adalah rahim bagi lahirnya pemimpin masa depan. Maka, penting bagi kita untuk menyelaraskan visi keislaman, kebangsaan, dan ekologi dalam satu kerangka pemikiran,” tegasnya.
HMI Cabang Majalengka berharap kegiatan tersebut dapat melahirkan generasi intelektual muslim yang tidak hanya berintegritas secara moral dan sosial, namun juga secara ekologis.
Kegiatan tersebut juga menjadikan HMI Cabang Majalengka sebagai pelopor dalam menggabungkan agenda kepemimpinan dan isu lingkungan hidup dalam satu kesatuan pendidikan kader. (didin)
