KUNINGAN (MASS) – Indonesia, yang telah menghadapi berbagai krisis ekonomi, dari krisis moneter 1997-1998 hingga dampak krisis global, kini juga menghadapi tantangan besar dalam menyesuaikan sistem pendidikannya dengan kebutuhan zaman. Sebuah laporan terbaru mengkaji korelasi antara krisis ekonomi dan sektor pendidikan, serta upaya adaptasi yang dilakukan
Para ahli ekonomi mendefinisikan krisis ekonomi sebagai penurunan drastis dalam perekonomian, ditandai dengan penurunan tajam PDB, inflasi tinggi, dan pengangguran meningkat. Krisis di Indonesia dipicu oleh faktor-faktor seperti spekulasi mata uang, ketidakseimbangan neraca pembayaran, dan kelemahan fundamental ekonomi, diperparah oleh bencana alam dan kerusuhan sosial. Dampaknya meliputi depresiasi rupiah, inflasi tinggi, dan penurunan PDB. Namun, krisis juga memicu reformasi ekonomi.
Krisis ekonomi tidak hanya mempengaruhi daya beli masyarakat. Namun lebih jauh dari itu krisis ekonomi memberi dampak yang signifikan terhadap dunia Pendidikan. Dampak dari inflasi yang tinggi mampu mempengaruhi kualitas dan kuantitas sarana Pendidikan. Yang bahkan dampak terburuk dari inflasi terhadap unsur Pendidikan menimbulkan akses Pendidikan yang dapat menyebabkan penutupan sekolah, Kekurangan guru, Biaya Pendidikan yang naik. Jika ditarik lebih jauh dampak yang hadir dari krisis ekonomi terhadap penididkan akan semakin sulitnya akses Pendidikan bagi mereka yang di bawah garis kemiskinan
Bukan hanya akses yang sulit. Namun, kualitas yang dihadirkan akan semakin buruk dengan hadirnya krisis ekonomi. Salah satunya yang terdampak ialah GURU. Penurunan gaji guru akan mungkin terjadi yang mana nantinya akan menyebabkan kondisi kerja yang buruk bagi seorang guru serta mampu menurunkan motivasi dalam proses kualitas pembelajaran
Di tengah tantangan seperti itu, seharusnya upaya upaya yang di hadirkan harus mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi zaman.
Jika hari ini pemanfaatan teknologi menjadi sebuah opsi yang baik jika digunakan dengan tepat guna. Kurikulum yang dihadirkan seharusnya mampu menigntegrasikan teknologi dalam dunia pembelajaran guna meningkatkan akses serta kualitasnya.
Dengan hadirnya integrasi antara teknologi dan dunia Pendidikan. Akan mampu menekan kemandirian belajar yang mana itu sesuai dengan filosofi ki hajar dewantara. Dimana kedepan dunia Pendidikan mampu beradaptasi dengan zaman dan mampu berdinamika di dalamnya.
Para ahli memiliki pandangan beragam mengenai kesiapan pendidikan Indonesia. Meskipun ada kemajuan, kesenjangan akses di daerah terpencil dan kualitas pendidikan masih menjadi perhatian utama. Laporan ini merekomendasikan pengembangan sistem pendidikan yang berkualitas, relevan, dan terjangkau bagi seluruh warga negara, terutama dalam menghadapi guncangan ekonomi. Investasi berkelanjutan dalam pendidikan menjadi kunci untuk membangun ketahanan ekonomi dan sosial Indonesia.
Oleh: Bisyar Abdul Aziz,Angota komisariat IMM UM Kuningan