KUNINGAN (MASS) – Lelaki yang tengah terbaring di salah satu kamar di Rumah Sakit Wijaya ini adalah Wahyu, salah satu korban yang tersenggol dari konvoi di Jalan Baru M Yamin (Jalan Baru Ancaran), pada Rabu (10/8/2022) lalu.
Lelaki itu nampak ditemani sang istri, Nia. Wahyu masih terbaring dengan kaki yang diikat dengan pen di dalamnya. Diikat pen, karena kaki Wahyu patah dan ada remuk, kemudian dioperasi pada Jumat (12/8/2022) siang kemarin.
“Sindangsari a,” jawab Wahyu dan Nia, saat ditanya alamat rumah oleh kuninganmass, Sabtu (13/8/2022) malam.
Wahyu sendiri, asalnya memang dari Pekalongan, namun sudah berkeluarga dan tinggal di Kuningan sejak 4 tahun lalu. Kondisi patah kakinya ini, membuatnya kini tak bisa bekerja di koperasi lagi, setidaknya sampai sembuh total yang diperkirakan akan memakan waktu sampai 2 bulan.
“Belum a, belum ada yang kesini (dari rombongan konvoi),” ujarnya saat diajukan pertanyaan apakah sudah ada itikad baik atau belum dari rombongan konvoi tersebut.
Nia mengaku, saat ini dirinya cukup bingung dilematis terutama perihal ekonomi selama sang suami harus istirahat. Apalagi, di keluarga hanya suami yang mencari nafkah. Dirinya, mengurus dua anak dan jadi ibu rumah tangga.
Belum lagi, lanjut Nia diiyakan Wahyu, karena BJPS masih luar kota, nampaknya biaya rumah sakit mungkin harus ditanggung secara mandiri. Dan itu, cukup jadi pukulan bagi keluarga.
Sementara, soal rombongan konvoi yang belum menunjukan itikad baik, Nia mengatakan diduga itu konvoi rombongan pelajar dari salah satu SLTA di Kuningan. Nia mengatakan hal itu, berdasar dari saksi-saksi serta warga yang menolong.
Sementara, dari cctv yang ada di salah satu material yang dilewati konvoi (sebelum kecelakaan), nampak beberapa dari rombongan masih menggunakan seragam dengan warna biru muda. (eki)