KUNINGAN (MASS) – Presiden Amerika Setikat (AS) Donald Trump mengklaim pihaknya berhasil membom 3 situs/fasilitas nuklir Iran, pasca pecahnya konflik Iran-Israel yang memanas baru-baru ini.
Bom diledakkan di 3 fasilitas nuklir Iran, yakni Natanz, Fordow dan Isfahan. Sikap Amerika yang ikut campur secara terbuka soal konflik Iran-Israel, diumumkan Trump secara publik melalui media sosialnya, Minggu (22/6/2025)
“We have completed our very succesful attack on the three Nuclear sites in Iran, including Fordow, Natanz and Esfahan. All planes are now outside of Iran air space. A full payload of BOMBS was dropped on the primary site, Fordow. All planes are safely on their way home. Congratulations to our great warriors. There is not another military in the World that could have done this. NOW IS THE TIME FOR PEACE! Thank you for your attention to this matter. (Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran. Muatan penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada para pejuang hebat kita. Tidak ada militer lain di dunia yang dapat melakukan ini. SEKARANG WAKTUNYA UNTUK PERDAMAIAN! Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini,” kata Trump, dalam unggahannya.
Selain mengabarkan hal tersebut di media sosial, melalui YouTube resmi The White House, Trump juga menekan Iran dengan mengancam akan ada tragedi lebih besar jika Iran tidak mau berdamai.
Sementara, dilansir dari berbagai sumber, Iran mengkonfirmasi bahwa tidak ada bahan radioaktif di lokasi yang menjadi target serangan bom dari Amerika.
Seperti diketahui, eskalasi Iran-Israel memanas lebih dari sepekan ke belakang. Pads Jumat (13/6/2025), Israel memicu serangan mendadak ke Ibu Kota Iran, Teheran.
Serangan mendadak itu mengenai infrastruktur non-militer seperti kilang minyak dan depo gas. Tidak sekali, Israel juga menyisir bandara, fasilitas nuklir dan fasilitas Korps Garda Revolusi Iran.
Diserang mendadak hingga menewaskan petinggi, ilmuwan hingga elit militer, Iran marah dan balas membuat serangan balasan ke Tel Aviv, Haifa dan Yerussalem.
Konflik terus memanas dan saling melontarkan serangan. Iran, dituduh Israel, mengembangkan senjata nuklir yang berbahaya bagi dunia, hingga terus menyeret Amerika Serikat ikut campur dalam konflik tersebut. (eki)
