KUNINGAN (MASS) – Menjelang Idul Adha ini, wabah yang menyerang ternak merebak, termasuk di Kuningan. Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini, bahkan sudah menjangkit ratusan sapi. Terbanyak di lingkungan Cipari, Cigugur.
Merespon hal itu, pemerintah daerah melalui UPT Damkar Satpol PP melakukan pencegahan penyebaran wabah ternak itu, dengan melakukan penyemprotan disinfektan pada Sabtu (28/5/2022) kemarin.
Penyemprotan, dilakukan di kandang-kandang sapi warga terutama di lingkungan Kelurahan Cipari. Selama kurang lebih 5 jam, disemprotkan 9000 liter disinfektan di kandang-kandang warga.
Kepala UPT Damkar M Khadafi Mufti menyebut, ada 8 area kandang sapi baik milik perorangan maupun kelompok, diantaranya area kandang Ci Sumur Pos Putra Harapan, blok Taman Purbakala Cipari dan blok Sukamanah.
Lalu area kandang sapi di blok Sukarame, di blok Sukasari, dan di koloni KSU karya Nugraha, serta di area Blok Kondang dan kandang sapi milik Endar.
“(Ini dilakukan sesuai) Perintah Bupati Kuningan tentang pencegahan dan penyebaran PMk pada hewan peliharaan, (serta) permohonan penyemprotan dari Kelurahan Cipari,” ujarnya.
Selain penyemprotan massal, Khadafi juga menyarankan agar pemilik kandang secara rutin dengan menggunakan cairan disinfectan berbahan dasar towas untuk membersihkan kandang sehari 3 kali.
“Untuk pencegahan dan pengobatan hewan yang terkena visrus bisa menggunakan pengobatan yang dianjurkan oleh dokter hewan, serta bisa juga menggunakan bahan NHCL (Garam) yang memiliki yodium tinggi untuk membersihkan mulut dan kaki hewan dengan takaran yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan,” anjurnya.
Khadafi juga berpesan, agar peternak terusmelakukan pemantauan hewan peliharaan secara berkala dan periodik, dengan membuat catatan kesehatan hewan dan konsultasikan dengan dokter hewan.
Terakhir, kata Khadafi, mengutip dari keterangan tertulis Kementrian Peternakan, Kementrian Kesehatan dan Kementrian Diskominfo, peternak senantiasa selalu ikuti cara penanganan pertama pada hewan ternak yang terkena virus (PMK).
“Seperti membersihkan luka menggunakan air garam yang dicampur cairan tawas per 3 kali sehari, membersihkan limbah kotoran ternak setiap 3 kali sehari serta memantau pakan yang diberikan kepada ternak lebih intens dan membuat laporan tertulis pada ternak yang terkena virus (PMK) untuk dilaporkan ke pihak terkait,” tuturnya. (eki)