KUNINGAN (Mass) – Setelah Kabupaten Konservasi dan Kabupaten Pendidikan, kini Kuningan punya julukan baru. Ini bersamaan dengan dimainkannya ribuan angklung oleh ribuan guru di Pandapa Paramarta, Minggu (21/5/2017). Julukan tersebut yaitu Kabupaten Angklung karena kesenian Angklung lahir di Kuningan.
“Karena angklung yang sudah go internasional ini memang lahir di Kuningan,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan, Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi.
Ribuan alat musik tradisional angklung dibunyikan dalam acara Gelar Budaya Angklung Orkestra saat itu. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari agenda Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dalam upaya memperkenalkan Pesona Indonesia di Kabupaten Kuningan.
Angklung Orkestra ini pula yang menjadi agenda kolosal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan dalam upaya melestarikan budaya lokal Kuningan yang telah dikenal di mancanegara.
“Kesenian Angklung ini merupakan seni budaya fenomenal dari Kuningan, yang telah diakui dunia Internasional, yakni UNESCO sejak tahun 2010,” sebutnya.
Upaya pelestarian seni budaya Angklung di Kuningan ternyata benar-benar diseriusi oleh Pemerintah Daerah dengan mencanangkan Kuningan sebagai Kabupaten Angklung. Menurut Dian, pelestarian seni budaya lokal ini sudah menjadi tanggungjawab Pemkab Kuningan.
“Seperti yang tadi saya katakan, kesenian angklung sudah go internasional. Dan Kesenian ini memang lahir di Kuningan,” tandasnya.
Hadir Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH, Wakil Bupati Kuningan Dede Sembada ST, Kadisporapar Kuningan, Direktur Saung Udjo Bandung Taufik Udjo, para kepala SKPD dan tokoh masyarakat Kuningan.
Selain dimeriahkan oleh pementasan musik angklung yang dimainkan ribuan guru se Kuningan, acara tersebut juga dilanjutkan dengan penetapan Duta Angklung dan penyerahan simbolis bantuan alat musik Angklung kepada sekolah.
Bantuan ribuan angklung untuk para guru dan sekolah tersebut, didatangkan dari Saung Udjo Bandung yang kini dipimpin oleh anak kandung Mang Udjo, yakni Taufik Udjo. (deden)