KUNINGAN (MASS) – Jumlah penduduk miskin di Kuningan meningkat selama tiga tahun terakhir sejak tahun 2019 sampai 2021 lalu. Hal itu, dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat di laman resminya beberapa waktu lalu.
Meski secara keseluruhan di Jawa Barat presentase jumlah kemiskinan berkurang (data diambil September 2021), di angka 7,97% (turun 0,43% poin dari bulan Maret 2021), ternyata tidak sama keadaanya dengan di Kuningan.
Pada data yang dipublikasikan 14 Januari 2022 itu, secara berturut-turut jumlah penduduk miskin di Kuningan mulai dari tahun 2019, 2020 dan 2021 adalah 123,2 ribu jiwa naik ke 139,2 jiwa dan terus naik ke angka 143,4 ribu jiwa.
Dalam hitungan presentase, dari total 1.167.686,00 penduduk (sensus bps tahun 2020) ada 11,41% kekemiskinan di tahun 2019. Presentasi itu, terus bertambah sampai akhir tahun 2021 yakni 12,82% hingga 13,10%.
Angka kemiskinan sendiri, pertahunnya berbeda diukur dari Garis Kemiskinan khususnya pendapatan perkapita dalam tiap bulannya. Tahun 2019 ada di angka Rp 340.775,- tahun 2020 Rp. 352.358,- dan tahun 2021 adalah Rp.358.069,-.
Meski mengalami kenaikan jumlah dan presentase kemiskinan, gini rasio atau ketimpangan kemiskinan ternyata menurun. Artinya, gap pendapatan antara yang miskin dan yang tidak miskin, semakin merata. Angkanya dari 0 – 1, mulai tahun 2019 sampai 2021 berturut-turut adalah 0,435 => 0,361 => 0,349.
Sedangkan, indek keparahan dan indeks kedalaman kemiskinan yang terjadi di Kuningan sendiri cukup dinamis naik turun dalam tiga tahun belakangan ini. Indeks Keparahan Kemiskinan berturut-turut 2019-2021 adalah 0,18 => 0,62 dan 0,46. Sedangkan Indeks Kedalamannya adalah 1,24 => 2,41 dan => 2,02. (eki)