KUNINGAN (Mass) – Pernyataan tegas disampaikan Ketua DPC PDI Perjuangan Kuningan Rana Suparman SSos, jika ada kader partai yang membelot bahkan hingga loncat partai, maka sanksinya akan dipecat. Langkah pemecatan itu pun, sesuai dengan kebijakan tegas DPP PDI Perjuangan yang melarang kadernya untuk loncat partai.
“Kalau nanti ada yang lari-lari ya silahkan saja, ya pasti keluar dari partai dong. Kalau misal ada kader lari ke partai lain, ya jelas dikeluarin, kan salah satu yang dilarang partai adalah berkeanggotaan ganda,” kata Rana kepada para awak media, Rabu (21/6).
Lebih jauh, menanggapi isu Dede Sembada yang mundur dari prosesi penyaringan Bacabup di PDIP, Rana menyampaikan hal itu ada dalam wilayah DPD dan DPP. Namun secara administratif, Dede Sembada sudah mendaftarkan diri ke PDIP dan belum menyatakan secara tertulis untuk mengundurkan diri.
“Kita menganggap masih 4 nama ya, kebijakannya itu apakah nanti akan ikut tes tersendiri atau bagaimana, itu urusan DPD. Kemarin beliau tidak ikut ke Bandung, mungkin sakit atau ada tabrakan agenda, bisa jadi,” terangnya.
Sebagai ketua partai, Rana mengaku, tidak pernah merasa disaingi oleh siapapun karena semua kader partai telah dianggap sebagai saudara sendiri. “Saya adalah keluarga besar PDIP. Siapapun nanti yang ditentukan oleh Ibu Mega adalah kader terbaik partai, semua untuk semua,” sebutnya.
Menanggapi munculnya koalisi yang tengah dibangun partai lain, Rana beranggapan, hal itu sah-sah saja dilakukan partai-partai dalam rangka menghadapi Pilkada 2018.
“Semua bisa berkoalisi dengan partai mana saja, PDI Perjuangan juga bisa berkoalisi kok, yang jadi persoalan sekarang ini adalah belum lahir nama. Kita dengan siapapun terbuka, PDIP partai terbuka kok, dengan partai apapun boleh,” pungkasnya. (andri)