KUNINGAN (MASS) – Kritik demi kritik datang pada hasil seleksi Pansel yang meloloskan aparat desa, Sekdes jadi Panwascam. Kali ini, komentar itu datang dari dua aktivis muda, Diah Alkaff Maulidiah dan Asep Iskandar.
Menurut Diah, seyogyanya, yang terpilih bisa lebih bijak dalam mengambil sikap untuk memilih. Diah mbawa istilah “Jangan terkesan merauk dengan sikut (Ngarawu ku siku)”.
“Jangan terkesan haus jabatan. Apalagi polemik pandemi kan mengakibatkan meningkatnya pengangguran di Kuningan. Saya harap, beliau untuk dapat memilih salah satu,” ujar Diah, Rabu (9/11/2022) malam.
Baca : https://kuninganmass.com/sekdes-terpiliih-jadi-panwascam-ini-kata-bawaslu/
Begitupun dengan Asep Iskandar. Dirinya menyarankan agar yang bersangkutan bisa fokus menjadi Sekdes atau Panwascam saja. Apalagi, Sekdes punya peran sentral dalam pengelolaan pemdes.
“Jangan sampai membagi fokus, sehingga mengorbankan salahsatu dari tugas dan fungsi dari masing-masing jabatan. Contoh; mengorbankan performa layanan kepada masyarakat demi melaksanaan pengawasan pemilu. Ataupun sebaliknya,” pesan Asep.
Sebelumnya, penjelasan dari pihak Bawaslu Kuningan, sempat diutarakan Koordinator Penanganan Pelanggaran Ondin Sutarman. Menurutnya, semua “kesediaan” yang jadi syarat itu sudah dibuat oleh yang bersangkutan.
Kesediaan itu, telah ditunjukkan dengan surat ijin, dan kesediaan bertugas penuh. Dari apa yang dipaparkan Ondin, kesediaan itu bukan berarti harus mundur, tapi bersedia jika nanti diperlukan. (eki)