KUNINGAN (MASS) – Pada akhir diskusi Pusaka Pemuda (Pusat Kajian Pemuda) Minggu (20/1/2019) malam, muncul statemen menarik dari salah seorang caleg DPR RI yang hadir. Dia meminta agar masyarakat Kuningan kompak untuk tidak memilih caleg yang tidak hadir.
“Masyarakat Kuningan juga harus kompak. Jangan pilih caleg yang tidak hadir,” tegasnya disambut riuh sorak dan tepuk tangan ratusan peserta diskusi.
Caleg yang bicara seperti itu bernama HT Mamat Robby Suganda dari Demokrat. Ia menjadi salah satu dari 6 caleg DPR RI pituin Kuningan yang memenuhi undangan DPD KNPI Kuningan.
Keenam Caleg itu diantaranya Tubagus Feri Relasyah dari NasDem, Arya Permana Graha dari PPP, Mamat Robby Suganda dari Demokrat, KH Achidin Noor dari PKS, Ayuningtyas Widari dari Golkar, dan Kuswara Satria Permana dari PAN.
Hadir dalam kesempatan itu Ketua DPD KNPI Kuningan Masuri, Ketua KPU Kuningan Asep Z Fauzi, Anggota Bawaslu Kuningan Abdul Jalil Hermawan, serta tiga panelis yaitu Dedi Ahimsa, Harnida Darius, dan Nanan A Manan.
“Kita ingin memberikan peran dan sumbangsih yang besar bahwa tidak boleh ada politik adu domba, tidak boleh isu pemecah, isu SARA dan paling penting tidak ada yang membelah kepentingan pemuda untuk sesaat,” kata Sekretaris DPD KNPI Kuningan Dede Awaludin MPd saat memberikan keterangan persnya, Senin (21/1/2019).
Bagi Delon sapaan akrabnya, tujuan dihadirkan para Caleg DPR RI dalam ruang diskusi ingin mengetahui sejauh mana komitmen dalam membangun daerah asalnya. Disisi lain, DPD KNPI Kuningan berkomitmen untuk mengawal Pemilu serentak tahun 2019 secara adil, aman, jujur, dan transparan.
“Sebab KNPI sebagai organisasi kepemudaan memiliki fungsi dan tanggung jawab menjaga nilai-nilai demokrasi. Kami juga berharap para Caleg dipilih berdasarkan kapasitasnya, bukan karena dorongan materi,” ucap dia.
Dia menegaskan, KNPI akan mengambil sikap jika ada caleg yang sengaja memengaruhi masyarakat dengan cara menjanjikan materi tertentu.
“Ini undang-undang pemilu kita yang melarang. Itu normatifnya, disisi yang lain KNPI menginginkan Caleg yang dipilih benar-benar berkapasitas dan mampu memperjuangkan aspirasi rakyat,” tukasnya.
Menurutnya, peran masyarakat dan pemuda tak kalah signifikan dalam mengawal proses pemilu. Pada prinsipnya, pemuda memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi mengawasi Pileg maupun Pilpres 2019.
“Harapannya ialah, peran pemuda dalam berkonsentrasi agar dapat memaksimalisasi proses pileg ini, dengan memilih berdasarkan pada aspirasi maupun kehendak pemilih sendiri. Juga diharapkan tidak menjadi pemilih pragmatis,” harapnya.
Ketua DPD KNPI Kuningan, Masuri meminta, kepada siapapun yang nanti terpiliha menjadi Anggota DPR RI untuk merealisasikan janji-janji politiknya, sekaligus mampu memberikan kontribusi konkrit melalui program-program yang bersentuhan langsung dengan hajat hidup masyarakat.
“Apalagi, mengingat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kuningan relatif belum dapat diandalkan sekitar Rp331 miliar dengan APBD sebesar Rp2,538 triliun. Sehingga keberadaan putra-putri Kuningan yang duduk di Senayan, dapat membantu percepatan pembangunan daerah,” harapnya.
Selanjutnya yang tak kalah penting kata Masuri, adalah keberadaan para caleg asal Kuningan ini, harus bisa menjadi filter kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang menguntungkan bagi masyarakat. Apakah itu kebijakan baru sekadar menjadi wacana, maupun kebijakan yang sudah ditetapkan.
“Sehingga tidak lagi lahir kebijakan pemerintah seperti status gunung ciremai yang ditetapkan sebagai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Dimana status tersebut sampai sekarang masih menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Terakhir kami mengajak kepada semua masyarakat Kuningan, untuk bersama-sama menyukseskan Pemilu serentak 2019,” pintanya. (deden)