KUNINGAN (MASS) – Emak-emak cantik satu ini terbilang nyentrik. Ia tak peduli bagaimana orang lain menilai dirinya. Ketika ingin melakukan sesuatu yang dianggapnya baik, tidak pikir panjang dirinya langsung “mengeksekusi”.
Perempuan paruh baya ini punya nama Eva Fatimah Yunus. Ada yang manggil Bu Eva, Teh Eva, bahkan tidak sedikit yang menyapanya dengan sebutan Mamih Eva.
Kalau ingin mengenal sosok Mamih Eva ini cukup mudah, ia jualan cikopi (aneka minuman kopi dan makanan) di Tamkot. Berkat usaha kecil-kecilan yang digelutinya itu, Mamih Eva juga tidak terlalu sulit untuk membuka cabang di Palutungan dan tempat lain.
“Saya mah cuma pedagang cikopi. Tapi jujur saja, terkadang kebanyakan orang itu memandang sesuatu dari casingnya. Padahal itu kurang baik. Ya, kalau saya sih enjoy aja dinilai orang lain seperti apa,” tuturnya.
Memang, sekilas tidak ada sesuatu yang spesial dari diri Eva. Padahal setelah diselami, Eva rupanya jebolan ASTI Bandung. Ia terbilang jago nari. Mau tari jaipong, tari bali, ataupun seni tari lainnya. Hanya jangan kaget kalau penampilannya agak ngoboy.
Bukan cuma itu, pola pendidikan yang diterapkan pada anak-anaknya tergolong berhasil. Prestasinya sewaktu muda ia tularkan. Kepada putra-putrinya, Eva tak pernah mengaku tidak punya uang demi membakar motivasi berprestasi.
“Saya gak pernah bilang ke anak gak punya uang. Kalau pengen ini itu saya turutin. Yang penting pesan saya dilakuin. Waktunya belajar, ya belajar. Kasih bukti dengan prestasi,” tandasnya.
Dan itu berhasil. Putri pertamanya kerap menggondol medali emas voli sewaktu masih sekolah. Namanya Megah Bunga Irvana. Sebelum menikah, Bunga merupakan atlet porkab.
Anak keduanya pun sama. Juara lomba apapun sering ia raih. Namanya Alexandra Cipta Kusuma Bangsa. Kini Alex sudah berhasil menjadi dokter hewan jebolan IPB. Bahkan telah berstatus PNS di Cirebon meski masih pemuda lajang.
Disusul anak ketiganya yang masih duduk di bangku SMA, Jagat Satria. Bidangnya berbeda yaitu di pencak silat. Medali emas kerap pula ia torehkan. Putra-putri Mamih Eva ini memiliki motivasi besar untuk berprestasi berkat dorongannya dan juga suaminya.
“Yaa begitulah saya dan suami dalam mendidik anak. Begitu juga sifat saya yang seperti ini, apa adanya,” kata Eva.
Kabarnya, Mamih Eva mau nyaleg (nyalon legislatif) di pemilu 2024 nanti. Dan itu dibenarkan. Dirinya merasa terpanggil untuk menularkan kepada kaum perempuan di Kuningan supaya tahan banting.
“Tak peduli orang melihat casing, yang penting tunjukan bahwa perempuan juga bisa. Bisa bantu suami, bisa jualan yang halal, bisa memperjuangkan aspirasi dan bisa pula terlibat di pemerintahan. Tunjukan eksistensi perempuan!,” tegas kader tulen PDIP tersebut. (deden)