KUNINGAN (MASS) – Kasus bunuh diri kembali mengguncang Kelurahan Kuningan. Agus (50), seorang warga Purwawinangun, ditemukan tewas di kontrakan yang ia tempati di RT 7 RW 5, Lingkungan Pasapen 1, pada Kamis (9/1/2025) sekitar pukul 17.30 WIB. Peristiwa tragis itu diduga merupakan aksi bunuh diri.
Ketua RT setempat, Ridwan, menjelaskan, Agus baru menempati kontrakan tersebut selama dua bulan terakhir tanpa melapor kepada RT.
“Rumah itu sebelumnya dikontrak oleh Wawan, penjual kue di Siliwangi, yang sudah pamit kepada saya. Saya pikir rumah kosong, ternyata ada penghuninya, yaitu Pak Agus,” jelasnya.
Kejadian tersebut, pertama kali diketahui oleh anak bungsu Agus, seorang siswi SMA 3, yang menemukan ayahnya dalam kondisi gantung diri. Ia segera menghubungi teman dekatnya di Blok Warior untuk meminta bantuan. Informasi itu kemudian disampaikan kepada warga setempat yang melaporkannya ke Ketua RT.
Selang 15 menit setelah laporan diterima, pihak kelurahan, kepolisian, dan petugas medis dari rumah sakit tiba di lokasi kejadian. Polisi langsung memasang garis pembatas dan melakukan pemeriksaan. Kapolsek memastikan, peristiwa tersebut merupakan murni bunuh diri.
Menurut keterangan anaknya, Agus kerap mengeluhkan sakit kepala hebat dan sering mengonsumsi obat pereda nyeri secara berlebihan. Ia juga sering meminta dipijat dan ditusuk jarum untuk meredakan rasa sakit. Selain faktor kesehatan, kondisi ekonomi yang sulit diduga turut memicu kejadian tersebut. Agus diketahui telah pisah ranjang dengan istrinya, yang kini tinggal di Purwawinangun.
Peristiwa itu menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kondisi kesehatan fisik dan mental, serta penguatan hubungan sosial di lingkungan masyarakat. Ketua RT Ridwan menghimbau warga agar melaporkan keberadaan pendatang baru di lingkungan mereka.
“RT 7 ini berada di kawasan kota dengan banyak kos-kosan dan kontrakan. Saya selalu menghimbau, setiap warga baru yang masuk harus melapor ke RT supaya saling mengenal dan memperhatikan satu sama lain,” imbaunya. (ddn/mgg)