KUNINGAN (MASS)- Selain melakukan press release terkait penangkapan pelaku pengedar sabu di wilayah hukum Kuningan, BNNK Kuningan juga menyebutkan ada tiga desa di kota kuda yang kasus narkobanya paling tinggi.
Menurut Kepala BNNK Kuningan Edi Heryadi, ketiga desa itu adalah Desa Jalaksana, Desa Ciawigebang dan Desa Cidahu. Data ini berdasarkan laporan dari Lapas Kuningan.
“Selama dari 2017-2019, pelaku yang terlibat narkoba selalu dari tiga desa. Sebagai bukti untuk yang kasus penangkapan kali ini, pelaku salah satunya dari Ciawigebang,” ujar Edi, Kamis (18/6/2020).
Pada tahun 2020, ketiga desa masuk pada program Desa Bersinar atau bersih narkoba. Meski saat ini masih ada kasus, namun dengan semakin gencar sosialisasi maka kasus terus menurun.
Ditanya mengenai jumlah pemakai narkoba di Kuningan, Edi tidak bisa menjawab secara gamlang. Pasalnya, harus dilakukan penelitian.
“Kalau secara nasional sudah dilakukan yakni 5 juta orang. Ini juga peluang untuk para perguruaan tinggi di Kuningan untuk melakuan penelitian,” jelasnya.
Edi menerangkan, melejitnya peredaaran narkoba di Indonesia karena pangsa pasarnya tinggi. Harganya pun sangat melonjak sehingga kasus penyelundupan terus menerus.
“Di China harga sabu hanya Rp20 ribu dan di Iran Rp50 ribu. Sedangkan di Indesia Rp1,3 juta,” jelasnya. (agus)