KUNINGAN (Mass) – Meski sudah lima hari berlalu, tuntutan terhadap insiden pemukulan mahasiswa masih disuarakan. Salah satunya datang dari IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Kuningan. Senin (7/8) lalu, organisasi ini menjadi bagian peserta aksi.
“Tuntutan atas kejadian pada saat aksi mahasiswa lalu, kami mempertanyakan pembinaan yang dilakukan oleh pejabat sekretariat DPRD. Mengingat ini adalah stafnya terlepas statusnya sebagai sukwan atau apapun,” kata Ketua IMM Kuningan, Ridwan Ira Irawan dalam rilisnya yang dikirimkan ke kuninganmass.com.
Untuk itu pihaknya meminta kepada Baperjakat untuk meninjau kembali posisi sekretaris dewan karena dianggap lalai dalam pengawasan di wilayah kerjanya.
Kemudian, IMM juga meminta kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD untuk meninjau kembali peranan ketua DPRD Kuningan. Karena menurut Ridwan, terdapat indikasi nepotisme yaitu pemanfaatan jabatan untuk memberi pekerjaan, kesempatan atau penghasilan bagi keluarga atau kerabat dekat pejabat.
“Sehingga kami simpulkan sodara Rizki ini bertindak seperti kemarin itu atas dasar bahwa dirinya merasa dekat dengan pimpinan baik itu sekwan atau pimpinan dewan. Ini jika dibiarkan dikhawatirkan kejadian serupa terulang kembali di kemudian hari,” ujar Ridwan. (agus)