KUNINGAN (MASS) – Alhabib Quraisy Baharun, tokoh sentral Majelis Rosulullah SAW (MR) mengeluarkan pesan kepada para kandidat, penyelenggara pilkada dan juga masyarakat Kuningan.
“Tidak mungkin tiga-tiganya yang jadi bupati. Salah satunya pasti akan jadi dan dua calon lainnya pasti harus mengundurkan diri, dalam tanda kutip,” ucap Habib Quraisy dalam dzikir akbar di Pandapa Paramarta, beberapa hari kemarin.
Kepada calon ia berharap siap menang dan siap kalah. Menurutnya, ini bukan akhir dari segalanya. Bukan menjadi satu hal yang membuat habisnya karir atau usahanya.
“Kalau anda ingin jadi kaya, bisa walaupun tanpa jadi bupati. Kalau ingin terhormat, bisa walau tak jadi bupati. Ingin masuk surganya Allah, bisa walau tak jadi bupati. Ingin jadi kepala keluarga yang baik, sahabat yang baik, bisa walau tak jadi bupati,” pesannya.
Apapun yang diinginkan dari kebaikan, imbuh habib, itu bisa dicapai tanpa harus jadi kepala daerah. Ia meminta agar direnungkan dan masyarakat pun akan berdoa bersama untuk kebaikan semua.
“Ini bukan ajang merebut kekuasaan. Bukan kesempatan untuk nanti memperkaya diri. Bukan acara demokrasi yang bersifat gagah-gagahan, meningkatkan prestise pribadi. Ini awal kebaikan yang akan anda terima di dunia, atau awal dari penderitaan yang akan diterima di akhirat,” ucapnya.
Habib Quraisyi menegaskan, ini justru amanah yang tak mudah. Banyak orang soleh yang merasa tak mampu untuk menanggung dosanya sendiri dihadapan Allah SWT, terlebih menanggung 1 juta orang. Banyak pula orang baik yang menghindar dari keinginan politik seperti ini.
“Tapi memilih pemimpin kewajiban dalam Islam. Jalan tengahnya, yang merasa terpanggil dan mampu memikul amanah dengan niat baik ingin menyejahterakan masyarakat, mengangkat harkat martabat, menghantarkan masyarakat dan daerah menuju lebih baik,” kata habib.
Ia mengingatkan, banyak sekali orang yang berawal dengan niat baik tapi jarang yang berakhir dengan baik kecuali yang dilindungi Allah SWT.
Selain mengingatkan penyelenggara pilkada untuk berlaku adil, kepada masyarakat habib juga meminta agar istikharoh dan meminta petunjuk kepada Allah dalam menentukan pilihan. Dengan begitu dapat melahirkan pemimpin yang bisa memberikan kebaikan bagi Kabupaten Kuningan.
“Renungkan baik-baik, anda memilih siapa yang akan, secara dzohir, memberikan kebaikan kepada diri saya, keluarga, kehidupan saya, bangsa dan agama saya. Renungkan itu, masih ada waktu. Tanyakan kepada orang-orang yang baik, tanyakan kepada hati kita. Dengan bekal istikharoh insya Allah pilihan kita dibarengi rahmat dan taufik dari Allah,” pesannya. (deden)