KUNINGAN (MASS) – Ketua Pengelola Pasar Galuh Luragung, Nana Heriana, menjelaskan kronologi penangkapan seorang lelaki, R (26), yang diduga edarkan uang palsu di pasar oleh warga, pada Kamis (4/9/2025).
Ia mengaku, saat kejadian dirinya tengah berada di masjid, persiapan jelang duhur. Ia mendapat laporan dsri petugas parkir, ada yang diduga pengedar uang palsu, dan khawatir diamuk massa.
Ia segera bergegas ke pasar. Saat ke pasar, terduga itu sudah ada di kantor.
“Abdi memastikan jangan sampai massa menghakimi, alhamdulillah tidak sempat terjadi hal yang tidak diinginkan,” kata Nana, kala dikonfirmasi Jumat (5/9/2025) pagi.
Saat itu, ia kemudian melapor ke Polsek terdekat. Sebelum akhirnya Polsek Luragung datang dan membawa yang bersangkutan, diakui sempat ada dialog dengan terduga.
Disinyalir, kata Nana, setahun lalu juga ada kejadian serupa. Dimaba para pedagang mengeluh mendapatkan uang palsu senilai Rp 20ribuan. Kebanyakan pedagang yang berumur.
“Abdi kan sesah teu aya barang bukti (Saya susah juga tak ada barang bukti),” ujarnya.
Dan salah satu yang mengeluh dapat uang palsu waktu itu, adalah pedagang sembako Watno dan Narti, kios Ojolali. Dan saat kemarin, Watno itulah yang merasa ingat dulu, uang palsu itu diterimanya dari lelaki tersebut.
Saat akan belanja di tempatnya itulah, Watno memilih menangkap lelaki tersebut. Watno bilang masih ingat dulu juga begitu. Saat itulah lelaki tersebut dibawa ke kantor Pasar.
“Barang buktina mung (hanya) salembar (di kejadian kemarin),” ujarnya.
Meski kemudian banyak simpang siur terutama di kalangan pedagang pasar, Nana mengaku enggan menyimpulkan sendiri. Ia kemudian mengarahkan agar langsung ke kepolisian.
Kasi Humas Polres Kuningan, Moegiono, kala dikonfirmasi mengatakan bahwa kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Informasinya, terduga adalah seorang P3K.
Kuninganmass.com kembali mencoba mengkonfirmasi DPMD Kabupaten Kuningan melalui salah satu pegawai, dan mendapati orang tersebut, R, memang pegawai disana.
Namun, yang diwawancara itu mengarahkan agar konfirmasi langsung ke Sekretaris DPMD Kuningan H Ahmad Faruk. Sayangnya, sampai berita ini ditulis, Sekdis belum memberi keterangan. (eki)
