KUNINGAN (MASS) – Insiden terbaliknya elf jurusan Cikijing-Cirebon menuju ke arah Cirebon di Cilimus banyak memakan korban. Bagaiman sebenarnya kejadian tersebut menurut keterangan korban dan polisi?
Menurut salah satu penumpang yang bernama Meli Arjani warga Desa Sukadana Kecamatan Kadugede, sejak awal naik mobil sang supir yang bernama Yayat Bule menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi. Puncaknya ketika di depan BRI Cilimus supir tidak bisa mengendalikan mobil ketika ada pengendara motor yang akan menyebrang.
“Si ibu pengendara motor sebenarnya sudah melihat elf. Namun, ia tetap memaksa untuk menyebarang. Karena laju mobil kencang sang supir membanting ke arah kiri dan saya sejak kejadian itu tidak ingat apa-apa lagi,” ujar mahasiswa Sekolah Tinggi Farmasi Cirebon kepada kuninganmass.com, Senin sore (30/10/2017) di RSUD Linggarjati Cilimus.
Sementara itu keterangan anggota Polsek Cilimus Aiptu Suryadi, dugaan sementara elf terbalik karena menghindar pengendara yang akan menyebarang. Mengenai siapa pengendara hingga Senin sore belum diketahui.
“Mobil elf dua kali terbalik. Kejadiannya ketika supir menghindari motor yang akan nyebarang. Sang supir banting kiri namun ternyata ada motor dan juga selokan. Karena takut sang supir banting ke kanan dan akhirnya terguling,” jelas Suryadi.
Ia menerangkan, total penumpang ada delapan orang ditambah dua orang supir dan kernet. Untuk kernet ia bersembunyi dirumah warga karena takut dimasa oleh warga. Sedangkan sang supir tidak apa-apa karena mungkin sudah mengetahui mobil bakal terbalik.
Mengenai jumlah yang luka sebenarnya sangat banyak. Namun, karena luka yang diderita hanya lecet maka banyak yang memilih pulang.
Terpisah, Maya pemilik kendaraan elf mengaku, akan bertanggungjawab untuk biaya perawatan. Ia menilai apa yang terjadi merupakan musibah.
“Elf itu baru sembilan dan hingga kini masih dicicil. Dengan kondisi kendaraan yang cukup parah maka kerugian mencapai lebih dari RPp10 juta,” ujar pria yang memiliki tiga unit mobil. (agus)