KUNINGAN (MASS) – Lelang amal yang digelar bertepatan dengan Halal Bihalal PC NU Kuningan pekan kemarin mengundang kritik. Terutama ditujukan kepada para pejabat daerah (pimda) yang telah mengikuti lelang tersebut dan memberikan sumbangan.
Kritik ini dilontarkan Dadang Abdullah, ketua Korakap (Koalisi Rakyat Kuningan Anti Penindasan). Dia menilai para pejabat daerah sudah tidak punya urat malu.
“Dalam keadaan dihadapkan pada banyak persoalan, seperti gagal bayar, miskin ekstrim, kelangkaan pupuk, dan persoalan lainnya, eh tersiar kabar para pimda dengan bangganya bahkan kebanggaan tanpa urat malu menurut saya, hadir mengikuti pelelangan sumbangan salah satu pembangunan yang diadakan PC NU Kuningan,” ketus mantan ketua Hanura yang dilengserkan itu, Senin (22/5/2023).
Dadang merasa miris sekaligus sedih, pada saat Kuningan sedang dalam keadaan sakit, justru mereka memamerkan kekayaannya lewat sumbangan yang menurut dia tidak penting. Terkumpul puluhan juta sumbangan dari bupati, wabup, sekda, ketua DPRD dan lainnya.
“Kalo boleh saya tantangin itu para pimda sebulan sekali adakan acara yang sama khusus untuk pelelangan sumbangan warga yang sakit, warga yang kelaparan, warga yang sertifikasinya belum dibayarkan, petani yang kesusahan beli pupuk. Saya tantang tuh mereka-mereka, adakan acara yang sama murni untuk kegiatan sosial. Apa mau Pimda Kuningan merogoh kocek pribadinya untuk keperluan masyarakat tersebut?,” kata Dadang dengan nada tinggi.
Baca juga : https://kuninganmass.com/pertanyakan-kritik-dadang-soal-lelang-amal-nu-sekjen-hanura-apa-haknya/
Ia mengaku, tidak melarang para pejabat mengikuti pelelangan sumbangan lantaran itu dari kantong pribadinya. Namun mereka pejabat publik dan momennya dinilai kurang pas karena sekarang ini Kuningan sedang sakit.
“Saya tidak melarang, toh itu duit pribadinya. Tapi perlu diingat mereka-mereka itu pejabat publik, dan Kuningan lagi sakit. Istilahnya pamer dan foya-foya diatas kegetiran hidup masyarakat kita,” pungkas Dadang yang kebetulan nyaleg dari Gerindra tersebut. (deden)
Resmini
22 Mei 2023 at 23:22
Saya termasuk guru yg belum cair sertifikasinya sd detik ini tgl 22 mei , sementara yg lain sudah cair sebelum lebaran (bulan april) bisa dibayangkan bagaimana perasaan saya saat idul fitri banyak kebutuhan berharap sertifikasi cair , saya mohon kepada yg berwenang , agar settifikasi yg tertunda bayar nya segera dicairkan.