KUNINGAN (MASS) – Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 79 warga Lingkung Mukti Suka Senang Kelurahan Windusengkahan Kecamatan Kuningan melakukan penghijauan dengan melakukan penanaman cabe jenis cabe jablay dan cabe rawit acung.
Berawal dari ide salah seorang warga yaitu Saud Khan dia merasa prihatin ketika mengantar kakaknya berbelanja ke pasar membeli cabe yang harganya mencapai Rp.90rb/kg.
Saud yang merupakan pengusaha barang bekas (rongsok) mengumpulkan galon air mineral untuk dijadikan pot atau media tanam. Sebanyak 200 pot berisi tanaman cabe sudah ditanam oleh Saud dibantu oleh warga lainnya.
Untuk bibit cabe sendiri mereka tidak membeli melainkan membuat benih sendiri dari cabe di dapur. “Cabe merupakan tumbuhan yang sangat mudah ditanam, bibitnya sendiri saya ambil dari cabe sisa memasak di dapur, yang kemudian saya semai selama 2 minggu sebelum dipindah ke media tanam,” tutur Nana Jumhana yang merupakan salah satu tokoh juga di Lingkungan Mukti Windusengkahan, Kamis (1/8/2024).
Sebelumnya warga Lingkung Mukti pun sudah melakukan pengecoran jalan lingkungan dengan dana swadaya dari warga dan bantuan dari beberapa donatur, dibawah bimbingan dan koordinasi dengan pihak kelurahan. Bahkan mereka juga sudah memasang bendera dan umbul-umbul serta lampu Led merah putih untuk menyambut Kemerdekaan RI ke 79.
“Allhamdulilah Lingkung Mukti Suka Senang Sengkahan warganya selalu kompak dalam setiap kegiatan lingkungan. Penghijauan ini akan terus dilanjutkan dan menjadi program wajib bagi setiap kepala keluarga,” ungkap pria yang akrab disapa Kang Yasir.
“Jenis cabe yang saat ini ditanam yaitu cabe merah besar, cabe jablay, cabe rawit acung. Selain cabe ada juga tomat, dan selada bokor, dan terong. Memetik langsung dari pohon rasanya beda dengan beli dari pasar kang,” sambung pengusaha Tv kabel dan WiFinet itu.
Dengan penghijauan ini, tambah warga lainnya yang akrab disapa Bonang, kedepan minimal untuk kebutuhan dapur ibu-ibu warga sekitar bisa terpenuhi. Ia berharap semoga kegiatan ini bisa ditiru juga oleh warga dari lingkungan lainnya. (deden)