KUNINGAN (MASS) – Minuman Thai Tea dan Green Tea banyak menjadi promadona bagi banyak kalangan. Minuman teh asal negri ‘Gajah putih’ tersebut digemari, karena penyajian dan rasanya yang khas bercampur susu.
Bisa disajikan secara dingin, dan hangat.
Setelah menjalar, terutama sebelum pandemic covid, harga minuman thai tea cukup tinggi di pasaran.
Bisa mencapai Rp25 ribu jika dijual di mall atau pertokoan besar. Dan untuk harga untuk kelas menengah ke bawah saja, biasanya masih 10 ribu ke atas.
Namun hal sebaliknya dilakukan oleh Furri Komala Triadi, warga yang kini tinggal di perumahan Puri Asri 3 di Jalan Yudhistira tersebut, menjual olahan minuman green tea dan thai tea dengan harga rendah, hanya Rp7 ribu untuk ukuran besar, dan 5 ribu rupiah untuk ukuran yang lebih kecil.
“Produk lain memang mahal. Tapi kalo soal rasa sih, ya sama aja (berani diadu, red),” ujarnya pada kuninganmass.com Senin (20/7/2020) sore.
Meski harga yang dibandrol sangat terjangkau, dijelaskan Furri kalau produknya menggunakan bahan yang asli, teh Thailand.
Dirinya bahkan menunjukan teh kemasan yang digunakannya, untuk membuktikan bahwa produknya bukanlah powder praktis seperti yang banyak digunakan pembuat minuman thai tea murah.
“Ketutup kok (biaya produksi, red), sebenarnya yang lain harganya bisa tinggi yak arena sistemnya franchise, brandnya itu,” jelasnya saat kuninganmass.com bertanya perihah harganya yang rendah, dengan rasa yang berkualitas.
Kuninganmass.com mencobanya juga di tempat. Pada mulanya, banyak juga pelanggan terutama yang sudah mengetahui brand, mempertanyakan hal yang serupa.
Menganggap aneh harga thai tea dengan harga rendah. Tapi hal itu terbantahkan setelah mencoba sendiri rasanya.
Apalagi, banyak anak-anak sekitar perumahannya yang ketagihan minuman tersebut. Anak-anak memang tidak kenal brand, hanya kenal rasanya enak.
Brand Furris Drink sendiri diambil dari namanya, Furri. Meski begitu, ada saja orang yang menyangka Furris adalah plesetan dari tempat tinggalnya Puri Asri.
Dirinya sangat wajar dan maklum karena memang namanya hamper serupa.
“(Selain dijual di rumah,red) dijual juga di medsos. Terus ya pada tau dari temen ke temen gitu,” akunya saat ditanyai cara penjualannya tersebut.
Furris Drink sendiri dijual dalam gelas plastic dengan sablon brand. Minuman ini, dari pengakuan Furri, bisa tahan hingga seminggu jika dibuat tanpa tambahan es, hanya dimasukan dalam lemari es saja.
Namun jika sedari awal dicampur es, ketahannya akan berkurang jauh, hanya dua hari saja.
“Pengennya sih jualan di luar, outdoor. Kemarin kemarin sebenernya kita udah sampe survey juga, tapi ya terhalang karena covid dulu,” imbuhnya menjawab harapan bisnis minumannya tersebut. (eki)