CIREBON (MASS) — Desa Matangaji Kecamatan Sumber baru saja menggelar acara Festival Destinasi Desa Wisata Matangaji yang berlangsung di lapangan Cikomboy, Blok Sijambu pada Jumat (15/8/2025) kemarin. Acara ini dimulai pukul 08.00 sampai pukul 21.00, menandai peresmian Desa Matangaji sebagai desa wisata yang diharapkan dapat menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah.
Festival sendiri dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari pejabat setempat hingga warga desa termasuk Duta Pariwisata atau Nok Kacung Kabupaten Cirebon.
Acara dibuka dengan tarian sambutan yang menggambarkan kekayaan budaya dan tradisi Desa Matangaji. Selain itu, arak-arakan hasil bumi desa juga menjadi bagian dari pembukaan yang menampilkan produk pertanian lokal yang melimpah.
Hadir secara khusus Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Cirebon Drs Abraham Mohamad MSi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapan agar peresmian desa wisata ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan ekonomi desa.
“Dengan diresmikannya Desa Wisata Matangaji ini akan tumbuh perputaran ekonomi yang lebih baik kedepan, ” pungkas Kadis Abraham.
Pertunjukan seni tari menjadi salah satu daya tarik dalam festival ini. Tarian topeng kelana dan tari kontemporer yang dibawakan oleh sanggar seni lokal memukau para pengunjung.
“Saya senang bisa kembali melihat kebudayaan tradisional yang menjadi ciri khas kita ini, sudah jarang ditemui,” tutur Ferianto salah satu warga setempat.
Acara inti dari festival adalah menarik benang yang dikaitkan ke kaleng-kaleng sebagai simbol peresmian. Tindakan ini merupakan simbolis yang melambangkan harapan agar Desa Matangaji dapat terhubung dengan dunia luar dan dikenal lebih luas sebagai destinasi wisata yang menarik.
Setelah peresmian, acara dilanjutkan dengan kegiatan masyarakat yang tak kalah seru, bancakan hasil bumi. Masyarakat berkumpul untuk menikmati berbagai hidangan lokal yang terbuat dari hasil pertanian desa. Selain itu, diadakan juga berbagai permainan dalam rangka menyambut perayaan 17 agustusan, yang diikuti oleh anak-anak SD setempat, menambah semarak suasana festival.
Dalam kegatan ini, juga dibuka kesempatan bagi beberapa UMKM warga setempat untuk memamerkan produk mereka. Hal ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian lokal dan mendukung pengembangan usaha mikro di desa.
“Kami bangga bisa berpartisipasi dalam festival ini dan berharap produk kami dapat dikenal lebih luas,” tutur Surini pelaku UMKM yang berjualan Keripik dan Rempeyek.
Menjelang sore, acara semakin meriah dengan festival durian, di mana pengunjung dapat menikmati buah durian segar dari kebun lokal. Kegiatan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta durian, menambah nuansa kemeriahan festival.
Sebagai penutup, festival ditandai dengan pelepasan lampion, simbol harapan dan doa untuk masa depan Desa Matangaji yang lebih cerah. (raqib)
