Erni Salah Satu Perempuan "Langka"

KUNINGAN (MASS) – Perkembangan peran dan posisi kaum perempuan hingga saat ini menempatkan mitra yang sejajar dengan kaum pria. Perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam berbagai bidang termasuk didalamnya dalam bidang pertanian.
Salah satu peran pemerintah desa kertayasa dalam membangun pertanian yaitu dengan mengikut sertakan perempuan dalam menciptakan program-program yang mengarah pada pemberdayaan perempuan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT).
Karena pentingnya kontribusi perempuan untuk memberikan untuk membangun ekonomi khususnya sektor pertanian (agribisnis) dipandang perlu untuk melibatkan perempuan terutama dalam perumusan kebijakan.
Maka peran serta dan kontribusi perempuan dalam pembangunan pertanian akan menimbulkan pemahaman bahwa penyuluhan dan pendidikan keterampilan di bidang pertanian tidak saja ditujukan kepada kaum laki-laki tetapi juga kepada perempuan.
Erni Susilawati adalah bukti salah satu sosok petani wanita yang juga aktif di lembaga Desa Kertayasa  yang mengerjakan mulai dari mencangkul yang biasa dikerjakan laki-laki hingga panen. Tentunya  hal tidak banyak wanita yang melakukannya.
“Bagi saya ada hal yang sama-sama bisa dilakukan oleh kaum perempuan  dan laki-laki selama mampu dan saya bisa membuktikan  itu. Saya menggarap lahan 80 bata milik orang tua,” ujarnya kepada kuninganmass.com.
Ia mengaku, dengan menjadi petani terus belajar setiap hari karena tidak semua yang ada diteori sama dengan di lapangan, terlebihs saat ini tantangan bukan hanya dari lahan yang semakin menyusut, tapi juga hama dan penggunaan pupuk yang membuat tanah sudah jemu.(agus)
 
Profil
Nama : Erni susilawati
Tempat, tgl lahir : Kuningan 26 juni 1978
Alamat : RT.13, RW.07 Dusun Kaliwon, Desa Kertayasa, Kecamatan Sindangagung, Kab.Kuningan
 
Pekerjaan : Petani (mulai mencangkul, mupuk, dll)
 
Aktifitas :
1.Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Kertayasa
2 Pengurus BUMDes Kertayasa
 
Anak : 2 orang (1 laki-laki, 1 Perempuan)
Nama suami : Acep Rojali
Pekerjaan suami : Buruh
Bertani : di sawah milik orang tua, seluas 80 bata.