KUNINGAN (MASS)- Untuk mendukung program ramah lingkungan, daging sapi yang dipotong Rumah Potong Hewan (RPH) Desa Ancaran Kecamatan Kuningan dibungkus besek.
Tentu hal ini bukan saja mendukung ramah lingkungan, tapi juga membantu pengrajin besek terus bertahan.
“Daging sapi kurban yang kita potong diwajibkan dibungkus besek sebelum diberikan ke warga. Selain, bersih, besek juga ramah lingkungan, berbeda dengan plastik,” ujar Plt Kadis Pertanian Ir H Dodi Nurochmtuddin MP melalui Kasi Produksi Peternakan Suhyana SP kepada kuninganmass.com, Minggu (11/8/2019).
Pria yang dipanggil Nana itu menyebutkan, pihak merekomendasikan semua hewan kurban terutama sapi untuk di potong di RPH dan menggunakan besek. Kelebihan di potong di RPH adalah memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah yakni Halal, Aman, Utuh, dan Sehat (HAUS)
Diterangkan, bagi warga yang akan memotong sapi maka cukup mengeluarkan biaya Rp35 ribu . Biaya ini sesuai dengan perda yang sudah ditentukan yakni Perda No 12 tentang retribusi RPH.
Nana memberikan info kepada warga bahwa daging bagus itu bukan daging dari sapi yang baru dipotong. Tapi daging bagus itu daging yang sudah dilayukan selama beberapa jam. Disebut bagus karena darahnya sudah turun, begitu juga yang lainnya.
Pada kesempatan itu, Nana menyebutkan, hingga saat ini hasil pemeriksaan daging kurban masih terlihat aman. Pemeriksaan akan terus dilakukan hingga hari ketiga.
Sementara itu, entah karena murah atau karena tidak mengetahui masih banyak daging kurban dibungkus dengan kresek hitam. Padahal pemerintah sudah melarang penggunaan kresek tersebut. (agus)