KUNINGAN (MASS) – Pada akhir Debat Publik, Tim Paslon Nomor 2 Dudy-Udin memeragakan pantomim bertemakan anti korupsi. Bahkan Cabup H Dudy Pamuji menjadi pemeran langsung pertunjukan teatrikal tersebut.
Dalam pantomim itu seseorang dengan mengenakan pakaian serba hitam dan bertopeng putih menggambarkan fenomena yang terjadi ditubuh pemerintahan. Dengan kalung gunting yang melilit di lehernya, ia memotong kertas panjang yang dikeluarkan dalam amplop.
Potongan kertas tersebut oleh dia dimasukkan ke saku celana. Selebihnya dimasukkan kembali ke dalam amplop dan diberikan kepada pemeran pantomim yang lain. Kostum rekannya itu sama mengenakan seragam hitam, bertopeng dan berkalung gunting.
Dengan diiringi instrument music soundtrack mission imposible, kelakuan si penerima amplop sama dengan sebelumnya. Ia menggunting kertas dan potongannya itu dimasukkan ke saku celana. Itu dilakukan secara terus-menerus hingga potongan kertasnya menjadi pendek.
Hingga sampai pada pemeran pantomim terakhir yang juga memakai topeng. Ternyata ia adalah Dudy Pamuji, cabup nomor 2. Oleh dia, kertas yang dikeluarkan dalam amplop tidak dipotong. Justru kalung guntingnya yang ia potong.
“Jadilah pribadi yang jujur dan bertanggungjawab,” kata Dudy setelah membuka topengnya.
Aksi teatrikal ini merupakan cerita yang diambil dari sebuah film berjudul “Kontemplasi Hitam Putih” karya anak-anak kreatif asuhan Dudy Pamuji yang pernah meraih penghargaan Bung Hatta Award Kategori Anti Korupsi pada Festival Film Jogjakarta Tahun 2015.
Dibandingkan dengan pentas dari paslon lain, sejumlah penonton debat mengaku lebih terpukau oleh pertunjukan dari paslon nomor 2.
Sebelumnya, paslon nomor 1 membaca puisi yang diiringi lantunan sholawat. Sedangkan paslon nomor 3 menyanyikan lagu “Kebyar-kebyar’ ciptaan Gombloh. (deden)