KUNINGAN (MASS) – Dalam upaya mengatasi permasalahan sampah yang semakin mengkhawatirkan, Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah (UM) Kuningan meluncurkan program Zero Waste di SDN Citapen. Program ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang dihasilkan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Ketua Kelompok KKN, Ahmad Fauzan, menjelaskan bahwa program ini merupakan respons langsung terhadap bahanya dampak sampah yang sering tercemar oleh sampah plastik dan non-organik.
“Kami melihat adanya kebutuhan mendesak untuk mengedukasi anak-anak sejak dini tentang bahaya sampah dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Melalui program Zero Waste ini, kami berharap dapat membentuk kebiasaan baik dalam pengelolaan sampah,” ujar Fauzan.
Dalam pelaksanaannya, kelompok KKN mengadakan berbagai kegiatan edukatif seperti sosialisasi tentang bahaya sampah plastik.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya tahu, tapi juga mempraktikkan langsung bagaimana cara mengurangi sampah. Melalui kegiatan-kegiatan ini, mereka jadi lebih termotivasi untuk menjaga kebersihan lingkungan,” sebutnya.
Program Zero Waste ini melibatkan murid atau siswa dalam berbagai aktivitas yang bertujuan memperkuat kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah dimana pun berada.
“Kami mengadakan sesi diskusi juga memahami dan mendukung upaya anak-anak dalam mengelola sampah,” jelas Fauzan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan program Zero Waste ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam mengatasi permasalahan sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
“Ini adalah langkah kecil, tapi kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil seperti ini. Harapannya, SDN Citapen bisa menjadi sekolah percontohan dalam penerapan Zero Waste di Kabupaten Kuningan,” kata Fauzan.
Program ini juga didukung penuh oleh pihak sekolah. Pihak SDN Citapen, menyatakan bahwa inisiatif ini sangat membantu sekolah dalam mengelola sampah. Menurutnya, melalui program ini anak-anak jadi lebih paham tentang pemilahan sampah, daur ulang, dan cara-cara mengurangi penggunaan plastik dalam keseharian mereka. (eki/rl)