KUNINGAN (MASS)- Bencana non alam pandemi corona telah menggoyahkan sendi perekonomian. Bukan hanya yang pelaku usaha kecil, yang berskala besar pun ikut goyah. Hal ini menjadi perhatian serius semua pihak, tak terkecuali Gerakan Perempuan Peduli.
Gerakan yang sifatnya lepas dan mandiri, bersifat impulsif dan simpatis terhadap persoalan perempuan di Kabupaten Kuningan ini bergerak cepat dengan memberikan bantuan. Sasara GPP yang tidak terkait dengan organisasi apapun ini tentu perempuan usaha ekonomi mikro.
Kaum perempuan ini banyak yang terhempas akibat bencana Covid 19, sehingga usaha mereka banyak yang gulung tikar. Maka, GPP pun membantu mereka dengan memberikan bantuan bahan pangan dan bahan modal. Hal ini agar usaha kecil mereka dapat bangkit dan tentu sumber matapencaharian keluarga kembali berjalan.
“Sasaran dicari door to door, sehingga 30 perempuan tersebut adalah benar-benar warga miskin yang sangat membutuhkan bantuan kita,” ujar Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Pengendalian Penduduk KB PP dan PA Any Saptarini SH MSi, Selasa (7/4/2020).
Any mengatakan, pihak yang berpartisipasi dalam gerakan ini adalah perempuan-perempuna aktifis organisasi, dokter, wartawati, anggota dewan perempuan, pengusaha perempuan, dan aneka profesi lainnya. Grup ini adalah murni kepedulian dari perempuan untuk perempuan.
Pihaknya dalam menyampiakan bantuan kepada 30 orang itu dengan menggunakan Mobil Perlindungan Perempuan dan Anak. Mereka yang menerima itu tidak akan salah sasaran karena memang hasil pendataan langsung dengan melihat kondisi saat ini.
“Kegiatann ini semoga menjadi awalan dari kegiatan-kegiatna sosial berikutnya, yang pd intinya adalah kepedulian dari perempuan untuk perempuan dan anak. Dalam kegiatan ini pun Forum Anak Kuningan Bersatu juga turut berperan dalam pemberian bantuan masker, diman per orang mendapat 3 buah,” jelasnya.
Any yang promosi pada mutasi belum lama ini mengaku, secara pribadi maupun kelembagaan yang memegang tupoksi pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak, menyambut baik terbentuknya grup ini.
Tentu lanjut dia, dengan harapan bahwa grup ini akan mampu berfungsi sebagai vokalisasi permasalahan perempuan, yang berani mengangkat persoalan perempuan menjad sebuah kebijakan pemerintah yg berpihak kepada perempuan dan anak.
“Dengan batasan-batan tidak akan mencampuri penanganan persoalan perempuan dan anak yang sudah ditangani oleh suatu kelembagaan pemerintah atau non pemerintah secara profesional,” jelasnya.
Sementara itu, 30 penerima tampak sumringah dengan adanya perhatian dari GPP. Bagi mereka bantuan ini membangkitkan semangat mereka yang sempat pupus dengan adanya mawabah corona. (agus)
Data penerima Sembako GPP
1.Ibu kupat. Winduhaji
2.Wa Ati. Luragung
3.Ibu Nenti. Babatan
4.Ibu acih Cijoho rt 25
5.Ibu utin Cijohort 19
6.Bu heti Ciporang
7.EMa Kunjum Ciporang
8.Bi emoh Ciporang
9.Ma Ita Cipondok
10.Ma Iti dolah Cipondok
11.Kuswinah Cipondok
12.Eni Sumiati Eyangweri
13.Eti Memet. Eyangweri
14.Bu Titi Sidapurna
15.Moka Cigugur
16.Ibu Ami. Rs Juanda
17.Ceu Icih. Sindangsari
18.Nadia Cibingbin
19.Ma itok gemet Babatan
20.Ma erus Windujanten
21.Bu Kesih. Cigintung rt 8
22.Rumini. Ciporang
23.Uti. Ciporang
24.Dian. Ciporang
25.Bu Sri Blkng GOW
26.Ibu mamah buruh jahit cikadu
27.Bu Syariah Taraju
28.Emih. Cijoho
29.Bayu. Luragung
30.Ema Luragung