KUNINGAN (MASS) – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dr Dian Rachmat Yanuar MSi mendapatkan teguran keras dari Komite Mahasiswa Peduli Kuningan. Teguran tersebut disampaikan pada saat audiensi dengan Komisi IV di Gedung DPRD, Senin (1/10/2018). Mereka mengatakan bahwa ‘pendidikan kuningan ini sakit. Katanya gratis, tapi masih ada pungutan’.
Mendengar adanya teguran tersebut, Dian pun angkat bicara. “Saya hargai tanggapan dari adik-adik mahasiswa, tapi tidak seluruhnya benar. Ada memang beberapa sekolah yang melakukan pungutan, sudah saya peringatkan dan saya tindak tegas”, papar Dian disela-sela acara penandatangan MoU di Gedung PGRI, Rabu (3/10/2018).
Dari 800 SD SMP, lanjut Dian, hanya sebagian kecil yang melakukan pungutan. Kebanyakan itu bukan pungutan, melainkan komitmen antar komite sekolah dengan orang tua murid untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah anaknya.
“Ada memang pungutan gitu, tapi sebagian besar praktek seperti itu bukan pungutan, melainkan sumbangan. Kita memahami hal itu karena terbatasnya anggaran kita yang luar biasa. Kita sudah perbaiki 116 ruang kelas yang rusak dari total 900 ruang kelas dengan anggaran yang ada saja. Kita lakukan perbaikan secara bertahap,” jelas Calon Sekda itu.
Saat dimintai keterangan oleh kuninganmass.com, adakah keterkaitan audiensi mahasiswa dengan proses seleksi sekda yang sedang menunggu keputusan bupati, Dian pun menjawab “No commet eta mah lah,” jawab Dian sambil tertawa.(ali)