KUNINGAN (MASS) – Tertinggal di hasil survey Risetindo, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan nomor urut 1, Dian Rachmat – Tuti Andriani, justru melesat di hasil survey CIMM.
Hal itu terungkap saat pemaparan hasil survey Centra Infomasi Masyarakat Madani (CIMM) yang dipresentasikan Sekjen CIMM, Syahrul Zakki, Selasa (24/9/2024) siang di Kajene Forest.
Ia mengatakan pihaknya melakukan survey dengan 2395 responden menggunakan metode multistage random sampling, tatap muka.
Baca: https://kuninganmass.com/survey-itu-boleh-salah-tapi-jangan-bohong/
Syahrul Zakki mengklaim, tingkat kepercayaan hasil survey mencapai 95% dengan margin of error 2,5%. Survey teranyar dilakukan pada 29 Agustus – 04 September 2024.
Ia juga mengaku, pihaknya sudah melakukan 3 kali survey di Kabupaten Kuningan di momentum Pulkada. Bahkan kali inipun berjalan lagi yang ke-4.
“Jumlah responden berdasar proyeksi pemilih (termasuk sebarannya di setiap kecamatan),” ujarnya.
Dari beberapa kali hasil survey, Zakki menyimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat elektabilitas dan popularitas antara paslon sendiri-sendiri dan sudah berpasangan.
Di survey awal-awal, kata Zakki, yang masih memimpin adalah sosok M Ridho Suganda. Namun teranyar, hasil survey CIMM menunjukkan Dian-Tuti unggul.
Elektabilitas Dian-Tuti mencapai 31,50% dengan popularitas 74,4%. Pasangan Dirahmati ini dibayangi calon Ridho-Kamdan dengan elektabilitas dan popularitas 27,80% dan 69,3%.
Sementara pasangan calon Yanuar Prihatin – H Udin elektabilitasnya 24,90 % dengan popularitasnya 79,9 %.
“Dari 3 calon, menurut analisa kami, (semuanya) masih berpeluang sama. Cuman hari ini ada calon yang tumbuh dan stagnan. (Dipengaruhinya) Bergeraknya mesin partai secara massive,” kata Zakki, sembari mengatakan Dian-Tuti progresnya bertumbuh.
Dari hasil surveynya, kata Zakki, masih ada sekitar 15,80% yang abstain (belum punya pilihan). Dan kenanyakan dari mereka yang abstain adalah pemilih pemula.
Dan jika data ini akurat, semua paslon masih punya kesempatan jika berhasil menggaet pemilih pemula. Apalagi di Pilkada Kanupaten Kuningan, tak perlu 50% plus 1, tidak ada putaran kedua. (eki)