Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Anything

Dinonaktifkan Dari Anggota Komite Pemilihan, Opik Angkat Bicara

KUNINGAN (MASS)-  Pada tanggal 28 Agustus 2020 ada dua kabar mengejutkan terkait dua anggota Komite Pemilihan Exco PSSI Askab Kuningan. Seperti diketahui anggota KP ada lima orang.

Kabar mengejutkan itu adalah yang pertama Ribut Wahidi mengundurkan diri karena kesibukan studi dan pekerjaan. Lalu,  yang kedua adalah Taufik Saleh (Opik).

Untuk kasus Taufik ia dinonaktifkan karena dianggap melanggar kode etik yang sudah ditentukan. Sehingga dengan begitu tinggal Komite Pemilihan menyisakan Pepen Apendi, Arif Eka dan  Nana Maryatna

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Tadi ada keputusan penting 2 Anggota Exco  atasa nama Ribut Wahidi mengundurkan diri karena kesibukan. Sedangkan, Taufik Saleh dinonaktifkan sebagai anggota Komite Pemilihan,” ujar Ketua Komite Pemilihan Pepen Apendi MPd yang didampingi Wakil Ketua Komite Pemilihan Arif Eka Hidayat Jumat (28/8/2020).

Pihaknya baru memutuskan pasca Jumatan karena bukti belum kuat. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar pemilihan calon Exco bebas dari tuduhan yang lain-lain.

Terpisah, Taufik Saleh (Opik) yang dikonfirmasi Rabu (2/9/2020) menjelaskan secara gampang terkait “pemecataannya” dari keanggotaan KP.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Saya ingin mengklarifikasi karena berhubungan dengan nama baik saya. Selama ini saya tidak berbuat macam-macam sehingga dengan adanya keputusan itu cukup mengganggu,” ujar pria yang bekerja di PAM (PDAM) Kuningan itu.

Menurutnya, pertemaun silaturahmi dengan salah satu calon Exco, bukan masalah pencalonan. Namun, karena ada urusan kantor.

“Saya ditugaskan oleh kantor untuk bersalaturahmi dan ada suratnya. Masa saya harus nolak. Harus membedakan mana urusan pribadi mana urusan kantor,” jelasnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Opik yang selama ini fokus kepada pembinaan sepak bola usia dini di wilayah utara, awalnya tidak ingin berkomentar. Namun, karena tuduhan itu mencoreng nama baik sehingga harus diklarifikasi.

“Wartawan kuninganmass.com tahu lah saya seperti apa kan sering memberitakan berbagai turnamen di Cikaso. Selama ini saya tidak neo-neko dan tidak mungkin berkhianat,” ujarnya.

Ia berharap adanya pelurusan ini semua menjadi terang dan tidak ada unsur subjektif. Sebuah kepercayaan itu mahal dan tidak mungkin dinodia karena ia mempunyai integritas. (agus)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Advertisement