KUNINGAN (MASS) – Asosiasi Klinik Indonesia (Asklin) Kabupaten Kuningan, menggandeng UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Kabupaten Kuningan dalam upaya pencegahan kebakaran dan keselamatan kerja di Klinik.
Ketua Asklin Kuningan dr H Agah Nugraha MKM, mengatakan bahwa pihaknya menggelar kegiatan workshop dan simulasi mitigasi kebakaran itu, termasuk untuk menjaga keselamatan pegawai dan pasien.
Selain itu, workshop dan simulasi kebakaran ini juga bagian dari standarisasi pelayanan kesehatan klinik, yang nantinya akan masuk dalam penilaian akreditasi, sesuai dengan yang tertulis dalam Standar 1.3 elemen 7 tentang Simulasi Penanganan Kebakaran.
“Dengan standarisasi ini diharapkan kedepannya semua klinik bisa meningkatkan mutu pelayanannya bagi masyarakat Kuningan, dan terutama (keselamatan) bagi pegawai klinik, bagi pasien yang berkunjung ke klinik,” ujar Dr Agah, di sela-sela kegiatan yang digelar di Klinik Orinda Kadugede, Kamis (24/8/2023) siang.
Meski tidak diharapkan kejadian kebakaran, lanjutnya, penting bagi klinik untuk bisa mengantisipasi dan bisa memitigasi serta meminimalisir dampaknya. Termasuk dengan memiliki APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan tahu cara menggunakannya.
“Maka, kami bekerjasama dengan Damkar untuk melakukan kegiatan pelatihan. Dan alhamdulillah direspon sangat positif,” tuturnya.
Pelatihan dan simulasi kebakaran sendiri, akan diikuti 19 klinik yang tergabung dalam Asklin Kuningan. Pelatihan, dilakukan dengan membentuk grup pelatihan. Setiap grup, diisi dengan para pegawai dari 4 klinik.
Sementara, yang menjadi peserta pelatihan kebakaran di Klinik Orinda hari ini antara lain Klinik Hanshelga Medika, Klinik Samara dan Klinik Kirana Medika serta tuan rumah Orinda. Adapun, pelatihan lainnya akan digelar sesuai jadwal dan tempat yang ditentukan.
Dalam pelatihan yang digelar di Klinik Orinda, nampak hadir Kepala Satpol PP Kabupaten Kuningan Drs Agus Basuki. Hadir juga, Kepala Damkar M Khadafi Mufti M Si dan jajaran sebagai pemateri.
“Saat ini banyak kejadian (kebakaran) di musim kemarau lahan hutan dan sebagainya. (Kami harap) Selain memiliki sistem pemadaman kebakaran, di setiap fasilitas umum, masyarakat senantiasa antisipasi (kebakaran). Kebakaran ini bencana yang tidak bisa diprediksi, namun hisa dicegah untuk meminimalisir kerugian, material maupun non material,” ujarnya.
Ia mengatakan, tentu semua pihak termasuk dirinya mengharapkan tidak terjadi kebakaran. Namun, karena hal itu tidak tertutup kemungkinan terjadi, maka yang harus dilakukan adalah mewaspadai.
Kegiatan pelatihan, diapresiasi sangat baik oleh Kepala Damkar M Khadafi Mufti M Si. Selain untuk persiapan akreditasi, kata Khadafi, pelatihan juga digelar untuk membentuk tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) melalui P3K di lingkup klinik.
“Dengan kegiatan ini juga sekaligus pembentukan tim K3, supaya personal yang ada di klinik sudah mendapatkan P3K. Alhamdulillah, dari kami tidak hanya teori saja, namun juga praktek dilakukan, bahkan antusias peserta sangat luar biasa,” paparnya. (eki)
Video: