KUNINGAN (MASS) – Di Dapil 1 yang meliputi Kecamatan Kuningan, Cigugur, Ciniru, Hantara, Garawangi dan Sindangagung, terdapat 2 bacaleg yang namanya sama. Bahkan keduanya sama-sama berangkat dari Partai Golkar.
Kedua bacaleg tersebut kerap dipanggil Nana Rusdiana. Satu orang bacaleg incumbent, satunya lagi orang dekat Wabup Terpilih M Ridho Suganda. Kesamaan tersebut dikuatirkan bisa membingungkan pemilih.
Namun setelah ditelisik, bacaleg incumbent bukan bernama Nana melainkan A Rusdiana. Bantahannya dilontarkan langsung oleh mantan Kades Cipedes Kecamatan Ciniru, A Rusdiana, Jumat (3/8/2018).
“Beda lah, kalau saya A Rusdiana, sedangkan pak Nana itu Nana Rusdiana. Gelarnya pun beda, kalau saya SIP, sementara pak Nana gelarnya SAP. Nomor urutnya juga kalau saya nomor 2, sedangkan pak Nana nomor 5,” terang politisi yang suka disapa pak kuwu itu.
Rusdiana ini setelah menjabat kades Cipedes mendapat dorongan dari masyarakat untuk nyaleg pada pemilu 2014 lalu. Hasilnya memuaskan, dia berhasil mengumpulkan 3.533 suara hingga melenggang ke “Ancaran”.
“Saya mengemban amanah sebagai wakil rakyat sekarang ini. Setelah duduk, alhamdulillah komunikasi saya dengan masyarakat tetap terjalin baik,” tuturnya.
Dalam kurun waktu 4 tahun ini Rusdiana enggan menjauh dari masyarakat. Meski jarak Cipedes-Ancaran cukup jauh namun dirinya memilih untuk pulang pergi. Tempat singgah di Kuningan kota yang dimiliki pun sengaja ia jual.
Berbagai aspirasi yang muncul dari konstituennya, oleh Rusdiana diperjuangkan. Sebab bagi dia, kenikmatan menjadi seorang anggota dewan itu adalah ketika keinginan masyarakat bisa terwujudkan.
“Satu aspirasi yang belum sepenuhnya diperjuangkan yaitu perbaikan jalan Ciniru-Cipedes. Dari 6 kilometer, tinggal 3 kilometer lagi masih berkondisi rusak. Ini akibat banyak anggaran dialihkan pada penanggulangan bencana dan juga utang BPJS,” ungkapnya.
Selama menjadi wakil rakyat, Rusdiana mengetahui apa sebenarnya yang diinginkan rakyatnya. Terutama konstituen yang memberikan amanah besar kepada dirinya.
“Sebetulnya yang paling diinginkan mayoritas masyarakat yang menjadi konstituen saya itu ialah infrastruktur. Itu yang seharusnya jadi skala prioritas,” pungkas Rusdiana. (deden)