KUNINGAN (MASS) – Wagub Jabar Deddy Mizwar selama satu hari (Kamis 7/12/2017) menghabiskan waktu di Kuningan. Usai menyerahkan penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Pemerintah Pusat orang nomor dua di Jabar itu keliling di kota kuda.
Ada beberapa program pemerintah yang diresmikan yakni peresmian KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh ) dan Sanimas ( Sanitasi Berbasis Masyarakat ). Demiz berkunjung ke kebeberapa tempat salah satunya adalah Blok Citamba.
Di Blok Citamba Kelurahan Purwawinangun Kecamatan Kuningan. Demiz meresmikan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Program ini merupakan program menata lingkungan diperkotaan yang kebetulan di Citamba ini wilayahnya dekat dengan sungai.
Ketika mulai masuk Gang Citamba pengunjung sudah bisa melihat penataan lingkungan yang sangat baik. Kemudian, jalan lingkungan di gambar dengan berbagai macam gambar yang indah dan sejuk dipandang mata.
Selain itu juga kebersihan dan tembok-tembok di cat dengan berbagai warna sehingga menimbulkan efek yang bercahaya. Warga yang melitas pun akan merasa nyaman.
Sedangkan persemian program Sanimas (Sanitasi Berbasis Masyarakat) adalah di Desa Kalapa Gunung Kecamatan Kramtmulya. Program ini bertujuan untuk mengembangkan inisiatif masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan wilayahnya.
Selain itu juga agar para pemangku kepentingan dapat mengembangkan secara berkelanjutan, sehingga akan dapat mengerti dan memahami dalam setiap penyelengaaraannya dan membutuhkan kesadaran masyarakat dalam menuju pola hidup bersih dan sehat.
“Kebersihan lingkungan sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Sekitar 40-45 persen kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sedangkan sisanya gaya hidup dari masyarakat tersebut,” ucap Demiz.
Demiz mengatakan perilaku atau gaya hidup masyarakat sekarang ini sangat tidak beraturan lagi. Banyak makanan dalam kemasan yang mempunyai kadar pengawet yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkan penyakit seperti hipertensi, diabetes, jantung sudah tidak memandang umur.
Banyak usia muda yang mengidap penyakit seperti itu. Hal itu dipengaruhi oleh lingkungan dan gaya hidup. Papar Demiz.
Lebih lanjut dikatakan, kondisi lingkungan yang padat penduduk, kumuh dengan penghasilan rendah. Seringkali kurang memperhatikan aspek kesehatan lingkungan terutama dalam sarana sanitasi yang layak.
Kondisi ini ditunjukan dengan masih banyaknya masyarakat yang tidak memiliki jamban/WC dengan sistem pengolahan limbah yang baik. Mereka lebih cenderung untuk membuat sarana jamban ditempaat-tempat umum seperti kebun, kolam ataupun dipinggir kali yang mana limbahnya dibuang begitu saja.
Ia berharap prilaku masyarakat di Desa Kalapa Gunung Kecamtann Kramtmulya yang sudah mempunyai program sanitasi berbasis masyarakat ditiru oleh desa lain. Dengan begini maka warga akan hidup sehat. (agus)