KUNINGAN (MASS) – Namanya Azhar Natsir Ahdiyat, lebih dikenal dengan nama Ajay Ahdiyat. Pemuda asal Darma tersebut pada 2019 lalu berhasil menjelajahi Italia berkat hobinya di bidang gambar, visual art. Ajay sendiri merupakan sarjana Pendidikan Seni Rupa UPI. Lulus sejak tahun 2017, dirinya meneruskan Study Design di ITB hingga saat ini.
“Ketertarikan menggambar emang dari TK ya. Jadi dari kecil juga udah ikut lomba-lomba melukis. SMP sama juga, malah lomba kaligrafi juga, SMA juga sama, makanya pas mau kuliah udah ada gambaran,” terangnya pada kuninganmass.com Sabtu (1/2/2020) malam.
Soal pengalamannya menjelajahi negri di Eropa tersebut, Ajay dengan senang hati bercerita pada kuninganmass.com, dirinya menyebut jalan-jalannya di eropa tersebut, bukanlah liburan, namun sebagai tugas sekaligus hadiah karena memenangkan kompetisi yang diselengarakan salah satu brand ternama tanah air.
“Sebenarnya waktu itu kan ada 3 kategori ya, subculture Music, Visual Art, dan Photography/Videography. Dan dari 3 kategori itu, ada 3 pemenang. Jadi totalnya ada 9 nama yang terpilih karyanya untuk dipamerkan secara kolaborasi di Soundrenaline 2019 GWK Bali (7-8 Sep 2019). Diluar ekpektasi juga, aku berhasil menjadi pemenang untuk kategori Visual Art. Baru deh kita dapet reward untuk trip ke Venice Italia, waktu itu aku berangkat sama Naufal Abshar,” terangnya.
Selain memenangi trip ke Italia, Ajay juga dijadwalkan menggelar pameran tunggal pada bulan Maret nanti. Hal itu juga sebagai implementasi tripnya ke Italia, lanjutan dari program kompetisi yang diikutinya pada tahun lalu.
“Kebuka banget sih, jadi inspirasi sama referensinya jadi banyak kan,” ujarnya.
Menurutnya, sebagai seniman yang bergerak di bidang gambar, manual maupun digital, tolak ukur keberhasilannya bukan hanya di lomba saja. Keikutsertaan kompetisi, serta pameran juga menjadi indikasinya.
“Alhamdulillah ya, sebelumnya juga udah sering ikut pameran. Pernah di Jogja, Jakarta, Bandung. Untuk internasional pernah di Malaysia sama Myanmar. Nah kalo pameran tunggal tuh sebenernya baru sekali pas 2018 di Bandung. Jadi nanti Maret itu yang kedua. Doain ya,” harapnya.
Ajay sempat menjelaskan adanya perbedaan dan persamaan antara seni rupa dan design. Meskipun keduanya sama-sama gambar, namun ada yang berbeda dari penggunaannya.
“Kalo seni rupa tuh, lebih ke ekspresi aja sih sebenernya. Nah kalo design, semacam penyelesaian masalahnya gitu,” jelasnya.
Selain menjadi hobi, gambar juga sudah menjadi penghidupannya saat ini, terutama di bidang design. Dirinya menyebut, saat ini dunia digital marketnya cukup banyak.
“Aku bikin studio design juga, namanya Uninga Studio. Disana kita emang ngerjain design, marketing digital dan banyak lah pokoknya. Kalo design mah, cuan lah ya. Kalo seni rupa mah ada cuannya itu bonus, ekspressi aja,” tutupnya dengan diiringi tawa. (eki)
