KUNINGAN (MASS) – Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Idik Sidik, mengungkapkan data Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kuningan yang telah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Menurutnya, per 10 November 2025, Dinkes Kuningan mencatat dari total 104 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), baru 89 dapur yang sudah mengantongi SLHS sedangkan 11 dapur lainnya masih dalam proses pengajuan sertifikasi dan dari 104 dapur itu baru 98 dapur yang sudah beroperasi.
“Dari total pengajuan sebanyak 100, baru 89 SPPG yang SLHS-nya sudah terbit. Sisanya masih dalam proses pengajuan,” ujar Idik, Senin (10/11/2025).
Idik menambahkan untuk mendapatkan SLHS, setiap dapur SPPG wajib melalui beberapa tahapan, diantaranya harus Inspeksi Kesehatan Lingkungan (ILK) oleh Dinas Kesehatan, pengambilan sampel makanan dan air untuk diuji di laboratorium, serta pelatihan pegawai SPPG untuk mendapatkan sertifikat keahlian. Minimal 50 persen dari total pegawai dapur tersebut.
“SLHS ini sangat penting karena menjadi bukti bahwa dapur MBG telah memenuhi persyaratan kebersihan dan sanitasi dalam pengolahan makanan. Kami berharap seluruh pengelola dapur segera melengkapi proses administrasi dan teknis yang diperlukan,” tegasnya.
Idik juga menjelaskan pihaknya tidak dapat menetapkan tenggat waktu bagi dapur yang belum bersertifikat, karena proses persetujuan dan perizinan berada di bawah kewenangan Badan Gizi Nasional (BGN).
“Target kami, seluruh dapur MBG wajib memiliki SLHS. Sebelum beroperasi, pengelola harus sudah mengajukan permohonan ke Dinas Kesehatan,” tuturnya.
Untuk mempercepat proses sertifikasi, Dinas Kesehatan Kuningan terus berkoordinasi dengan BGN dan pemerintah kecamatan. Langkah tersebut diharapkan dapat mempercepat legalitas setiap dapur agar pelayanan gizi kepada masyarakat berjalan aman dan sesuai standar kesehatan.
“Kami dorong agar pengelola tidak menunda pengajuan. Begitu dapur siap beroperasi, langsung ajukan SLHS supaya kegiatan memasak dan distribusi makanan bisa dipastikan aman,” pungkasnya. (didin)






















