KUNINGAN (MASS) – Bahwa Coup de Grace menurut etimologi adalah merupakan serangan langsung terhadap negara (Pukulan terhadap negara) atau peristiwa yang mengguncangkan sistem.
Maksudnya?
Amerika saat ini punya kepentingan besar terhadap ummat Islam Indonesia dalam melawan hegemoni China komunis di Asia Pasifik.
Di satu sisi, Islam Indonesia yang saat ini sedang “PRIHATIN” di Zaman kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo dengan antek-antek penerus Nasakom GAYA BARUNYA, JUJUR SAJA sebenarnya lagi butuh dukungan luar negeri untuk lepas dari cengkraman rezim OLIGARKI otoriter saat ini.
Dan apabila dua kekuatan dan kepentingan ini bersatu, maka ini akan menjadi “malapetaka” bagi Joko Widodo berserta dengan para Oligarki di belakangnya.
Harus diakui bahwa paling utama dari kekuatan Joko Widodo saat ini adalah adanya kekuatan besar oligarki di belakangnya.
ITULAH Para pengusaha raksasa dalam konteks konglomerat yang kekayaannya 9 orang itu sama dengan 120 juta kekayaan rakyat Indonesia.
“Mahluq Manusia tidak punya ahlaq baik” seperti oligarki inilah yang mendikte dan mengendalikan negeri kita RI hari ini. Merekalah para oligarki ini juga yang MUNGKIN menjadi “jembatan” dan pelaksana dari agenda China komunis di Indonesia (Mahluq manusia biadab bejad moral).
Dan tentu yang kemungkinan bisa menghadapi para Oligarki di negeri ini adalah kekuatan besar seperti Amerika dengan berbagai macam bentuk kuncian srategis dan infrastruktur kekuasaannya.
Ketika kemudian Oligarki ini lumpuh, apakah penguasa/pemerintahan menjadi lumpuh?
Kalau “analisis” ini memang terjadi, inilah yang paling menakutkan kita semua!
Itu sebabnya dalam tulisan saya 9 April 2022 dengan judul
Triumvirat atau Darurat Militer harus menjadi kajian utuh dan menyeluruh!
Saya hanya berpendapat ….
Sah sah saja….Konstitusi menjamin, yang penting itiqad baik turut serta membangun negeri ini kedepan lebih baik berdasarkan UUD 1945 dan Panca Sila sebagai Falsafah bangsa.
Kemudian?
Tidak terbayangkan bagaimana arus balik, perlawanan dan pelampiasan kemarahan ummat Islam Indonesia terhadap kelompok yang diberi stempel anti islam/Islamophobia/saat ini?
Insiden pembugilan terhadap A.A itu belum apa-apa, dan itupun terjadi di saat pemerintahan ini berkuasa, kendati itu tidak dilakukan oleh format gerakan umat islam!
Bayangkan kalau pemerintahan saat ini mengalami musibah pergantian kepemimpinan nasional?
Potret buram Th.1948 -Th.1965, dan Th.1998, tidak mustahil bisa saja terulang kembali.
Naudzubillahi mindzalik …. hal seperti itu JANGAN SAMPAI TERULANG KEMBALI!
Tetapi Ketika kemudian rakyat merasa nyata tertindas oleh kediktatoran sebuah rezim, maka ketika lahir momentum balik, maka arus pembalasan gerakan bisa terjadi berlipat ganda.
Bisa juga bumi hangus dan berdarah-darah
Astaghfirullah……………………..
Untuk itulah, sebelum semua itu benar terjadi…. Selagi masih ada waktu, kita semua berharap mulai hari ini segera berbenah diri dan merubah kebencian politik terhadap Islam/anti islam (Islamphobia) segera dihentikan!
Andai kata hal seperti itu ada!
Hentikan para penjarah kekayaan alam indonesia dalam segala bentuknya, selesaikan para perampok uang negara yang membuat rakyat menderita!
Saya yaqinkan, pada akhirnya tidak ada untungnya melakukan perbuatan anti islam (Islamophobia) dan memusuhi, menghina, menganiaya orang orang islam!
Sekali lagi APABILA hal seperti itu ada!
Hentikan pula perbuatan biadab yang menghancurkan nilai luhur “Kedaulatan Rakyat!” Apabila hal itu ada!
Dendam masa lalu dan kebencian yang diperturutkan turun menurun apakah tidak akan pernah usai dan terus dipelihara? Itupun APABILA ada!
Sadari dan Fahami selama ini sebelum Republik ini dikuasai “Oligarki” kita semua sedang hidup harmonis berdampingan.
Jangan hanya gara-gara strategi oligarki untuk mengadu domba sesama anak bangsa, lalu kita sesama warga negara indonesia asli terjerumus perang saudara dan hancur lebur babak belur semuanya.
Belajar dari sejarah dan statemen Presiden RI Soeharto di disekitar bulan Februari jelang SIDANG UMUM MPR RI tahun 1988, menggelinding kalimat di beberapa para tokoh nasional, entah sumbernya darimana bahwa :“Tidak mudah menghadapi ummat Islam”.
Kemudian akhirnya Suharto menjadi mesra dengan umat Islam di masa 10 tahun akhir kepemimpinannya yang santun cermin seorang negarawan yang baik mengundurkan diri dengan penuh kesadaran dimana mahasiswa bergerak meminta Presiden RI mengundurkan diri dan rakyat mendukung gerakan reformasi yang disuarakan mahasiswa!
Disayangkan reformasi kini menjadi beban berat penderitaan rakyat!
Apa yang bisa Anda perbuat wahai para mahluq yang menamakan dirinya TOKOH REFORMASI?
Hadanallahu Waiyyakum Ajma’in.
- Dadang Hermawan.
*) Dewan Pakar Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam.
———–
22 April 2022
———–