KUNINGAN (MASS)- Beragam kisah tersaji dalam Tour de Linggarjati V, suka , duka, tawa dan sedih mewarnai gelaran balap sepeda yang digelar selama tiga hari itu. Salah satu pembalap yang bersedih adalah Naufal Syah dari Tim Victorya Tangerang.
Ia bersedih bukan karena vleg sepeda seharga Rp20 juta rusak, atau sepeda seharga ratusan juta hilang. Tapi, sepatunya hilang. Karena sepatunya itu hilang pada balapan terakhir ia didiskualifikasi oleh panitia.
Cerita sedih pembalap masih pelajar ini bermula pada saat ia mengikuti Men Youth Individiual Road Race. Ditengah perjalanan ia mengalami kecelakaan dan ia sadar-sadar sudah ada dirumah sakit. Pada saat itu sepatu miiliknya dicopot oleh tim medis.
Pada malam hari ia langsung pulang ke hotel. Bukannya tidak ingat pada sepatu tapi badan sudah lelah dan Naufal yakin sepatunya aman. Namun, apa lacur, ternyata hingga balapan mau dimulai sepatunya tidak kunjung ditemukan meski ia bolak balik ke posko kesehatan.
Menurut petugas sepatu ada di mobil medis dan saat balapan petugas tengah di lapangan. Namun, hingga menjelang usai balapan sepatunya tidak kunjung ditemukan.
“Saya pasrah ini sudah nasib. Benar-benar pengalaman pahit mengikuti Tour de Linggarjati . Pada hari pertama saya salah jalan akhirnya tertinggal jauh. Lalu, hari kedua celaka dan terakhir sepatu hilang,” ujarnya dengan wajah pasrah.
Ia mengaku sudah standbye di Posko Kesehatan jam sejak jam 5 pagi. Namun, petugas tidak kunjung datang. Meski kecewa karena tidak ikut baginya yang terpenting sepatu kembalil lagi karena bisa digunakan untuk berlatih.
Sementara itu, Isep petugas medis mengaku, sepatu Naufal Syah pada saat dirawat ada yang mengamankan. Kalau tidak salah oleh official. Saat ini pun tengah dicari.(agus)