KUNINGAN (MASS) – Salah seorang politisi muda PKB, Apip Firmansyah, sempat ditanya soal bursa ketua KNPI Kuningan yang saat ini sedang memanas. Terutama kaitan dengan keterlibatan sejumlah praktisi politik yang turut meramaikan bursa tersebut.
Seperti diketahui, Masuri Gonjes adalah calon incumbent berlatarbelakang politisi PPP. Ia sempat duduk di parlemen daerah pada periode 2014-2019, namun gagal di pemilu 2019.
Kini muncul pendatang baru, Yaya, yang kebetulan statusnya sebagai anggota dewan dari Fraksi PKS. Formulir calon ketua KNPI telah diambilnya untuk kemudian diserahkan kembali.
Apip Firmansyah, anggota dewan asal PKB, ketika ditanya kenapa tidak mengambil formulir ia memberikan jawaban kiprahnya belum selesai.
“Bukan soal berani atau tidak berani. Tugas saya di PKB belum selesai. Masih banyak PR yang harus saya selesaikan. Mungkin kalau yang lain sudah selesai,” tandasnya.
Kendati begitu, Apip mencoba menyuarakan harapan menyangkut nasib pemuda kedepan. Ada salah satu sektor penting yang perlu digarap dan harus mendapat perhatian pemda yaitu sektor pertanian/pangan. Menurut dia, sekarang ini ruang untuk pemuda masih sedikit.
Untuk pendanaan, Apip juga berharap kaum muda yang dinilainya masih fresh dituntut untuk melakukan improvisasi dan motekar. Meski diakuinya dana Rp200 juta pertahun kurang cukup namun dengan adanya terobosan, hal itu dapat teratasi.
“Mau 200 juta, 100 juta ataupun 50 juta, ya kalau tidak ada terobosan mah sama saja. Jadi, pemuda yang masih fresh, yang belum tercampuri kepentingan-kepentingan politik tertentu, saya yakin ada solusi,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Kuningan, H Ujang Kosasih menguatkan pernyataan Apip. Ia meminta agar suksesi ketua KNPI tidak digiring ke ranah politik praktis agar improvisasi KNPI kedepan bukan karena warna politik.
“Tapi semata-mata karena pemuda ingin membantu masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi persoalan-persoalan dan kebutuhan masyarakat Kuningan khususnya kaum muda,” ujarnya.
Tidak bagus, sambung Ujang, ketika suksesi ketua KNPI berbicara politik praktis. Tapi kalaupun kandidatnya punya latarbelakang politik tertentu maka itu pun tidak masalah.
“Biarkan mengalir bagaikan air. Karena kan sudah ada ketentuan organisasinya, siapa yang memenuhi syarat untuk mencalonkan. Dan nanti yang menentukan siapa yang menang itu voters di KNPI atau konstituen KNPI,” seru Ujang. (deden)